KAB. SERANG – Sebuah video keluhan warga terhadap pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Pontang viral di media sosial. Dalam video tersebut, Moch Hisyam, warga Kampung Sukamaneh, Desa Cibodas, Kecamatan Tanara, menceritakan kekecewaannya karena tidak ada petugas yang sigap menangani anaknya yang demam tinggi pada Sabtu (9/8/2025) dini hari.
Hisyam mengatakan, ia tiba di Puskesmas Pontang sekitar pukul 04.00 WIB dengan kondisi anaknya yang mengalami panas hingga 40 derajat Celsius. Namun, bukannya langsung mendapat perawatan, anaknya hanya diukur suhu tubuhnya lalu diberi resep obat untuk ditebus di apotek.
“Infus tidak, tindakan medis tidak ada. Malah disuruh beli obat. Waktu itu masih subuh, apotek juga belum ada yang buka,” ungkapnya kesal.
Hisyam mengaku tidak melihat satu pun petugas di ruang UGD saat itu. Ia pun mendesak Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah dan Gubernur Banten Andra Soni untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) serta mengganti Kepala Puskesmas Pontang.
“Ini bukan kejadian pertama. Kalau pelayanan seperti ini terus, berarti pimpinannya juga harus dievaluasi,” tegasnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Puskesmas Pontang, dr. Bahrum Rangkuti, membenarkan adanya kejadian itu, namun memberikan penjelasan berbeda. Menurutnya, pasien tiba sekitar pukul 05.30 WIB, setelah sebelumnya sempat mendatangi Puskesmas Tanara.
Bahrum juga menyebut suhu tubuh pasien tercatat 39 derajat Celsius, bukan 40 seperti yang diklaim keluarga. Ia mengatakan, perawat menawarkan obat penurun panas melalui anus, tetapi stoknya kosong sehingga diberikan resep sesuai prosedur.
“Petugas ada, tapi sedang menangani pasien rawat inap. Jaga malam kami selalu tiga orang untuk mengantisipasi rujukan,” jelasnya.
Bahrum menambahkan, aturan memang melarang Puskesmas tingkat pertama menyediakan jenis obat tertentu untuk penanganan lewat anus. Namun, ia mengaku akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan agar kasus serupa tak terulang.
Di akhir pernyataannya, Bahrum menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga pasien.
“Kami sadar ada keterbatasan dan kekurangan. Ke depan akan kami perbaiki,” ujarnya.
Penulis: Rasyid
Editor: Usman Temposo