TANGERANG – Warga Kelurahan Cibodas, Kecamatan Cibodas, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk segera menindak tegas aktivitas pembakaran sampah ilegal yang terjadi di lahan kosong Jalan H. Abas.
Praktik pembakaran yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh oknum tak bertanggung jawab ini diduga telah menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan warga sekitar. Bahkan, sejumlah warga dikabarkan menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat paparan asap beracun yang ditimbulkan.
Salah seorang warga, Eki Irawanto, mengungkapkan bahwa istrinya menjadi salah satu korban dari polusi asap tersebut.
“Istri saya dulu kena penyakit saluran pernapasan gara-gara asap itu. Sekarang lagi hamil, tapi masih harus tetap menghirup asapnya,” ujar Eki kepada bantennews.co.id, Kamis (31/7/2025).
Menurut Eki, lokasi pembakaran berada di sebuah lahan kosong yang dijadikan tempat penampungan sampah, tak jauh dari permukiman. Ironisnya, warga sudah berulang kali melayangkan protes, namun aktivitas pembakaran tetap berlangsung bahkan hingga tengah malam.
“Udah banyak korban yang terkena dampak. Aneh, pelakunya tetap bebas bakar sampah seolah tidak takut pada teguran,” tambahnya.
Eki juga menyebut bahwa sempat ada teguran dari pihak kelurahan dan pemasangan plang larangan membakar sampah. Namun plang itu hilang, dan kegiatan pembakaran terus berlanjut tanpa tindakan tegas dari aparat.
“Kami merasa terganggu. Masa mau tidur harus selalu pakai masker? Istri saya yang lagi hamil harus tidur dengan masker sampai tiga lapis,” keluhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Camat Cibodas, Buceu Gartina, mengatakan bahwa pihaknya telah dua kali memberikan peringatan kepada pemilik lahan dan pelaku pembakaran.
“Untuk selanjutnya kami akan tindak lanjuti kembali pengawasannya dan melaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup,” ujar Buceu melalui pesan singkat.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, Buceu belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait laporan warga yang telah mengalami gangguan kesehatan, termasuk ISPA, akibat aktivitas tersebut.
Warga berharap pemerintah tidak lagi menutup mata terhadap pelanggaran lingkungan yang membahayakan ini. Mereka mendesak adanya tindakan nyata, bukan sekadar peringatan, untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar.
Penulis: Mg-Saepulloh
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd