CILEGON – Warga Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon mengeluhkan prncemaran udara berupa debu yang diduga berasal dari PT Krakatau Posco. Warga arga merasa terganggu terkait adanya hujan debu di wilayah mereka tersebut.
“Terkait hal ini kami sebagai pihak industri ingin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat sekitar untuk ketidaknyamanan atas isu lingkungan yang dikeluhkan saat ini,” ujar Edwin Sumiroza, Corporate Secretary Manager, Jumat (29/1/2021).
Terkait adanya keluhan masyarakat tersebut, lanjutnya, pihaknya langsung melakukan pengecekan dan menghentikan sementara operasi pabrik yang dianggap sebagai penyebab keluarny debu yang mencemari masyarakat.
“Sebagai informasi, PTKP (PT Krakatau Posco-red) secara internal melakukan evaluasi dan koordinasi setelah menghentikan sejenak beberapa proses operasi yang dipandang perlu dievaluasi segera,” katanya.
“PTKP sedang terus berupaya tetap berproduksi secara stabil dan aman di tengah himpitan kesulitan ekonomi dalam negeri dan global akibat pandemi Covid-19 serta menghindari pengurangan kapasitas yang dapat berdampak pada pengurangan tenaga kerja dan rantai ekonomi lainnya,” ucapnya.
Dia menuturkan bahwa, proses operasi PT Krakatau Posco selama kurun waktu seminggu ini dimana gangguan debu terjadi cukup fluktuatif, berjalan dengan normal.
“Adapun gangguan debu yang dihasilkan adalah dari proses maupun debu jatuh terbang terbawa angin kencang yang mana terjadi seminggu belakangan ini dengan kecepatan di atas 25 knot, normalnya paling kencang di Cigading pada angka 13 knot. Selain itu, telah juga dilakukan evaluasi dari berbagai parameter operasi yang dipandang berpotensi menyumbang hembusan debu,” katanya.
Dia menuturkan bahwa PT Krakatau Posco telah melakukan perawatan fasilitas secara rutin sesuai prosedur dalam rangka menghindari potensi gangguan debu. Namun dalam mengantisipasi angin kencang yang berkontribusi mengangkat debu baik dari proses maupun debu jatuh, diperlukan penyempurnaan dan penambahan fasilitas, termasuk pada sistem pendinginan dan penyemprotan air di area yang berpotensi menyebabkan debu.
“Hal ini telah diinstruksikan untuk dipercepat penyelesaiannya dan diharapkan dapat selesai segera sehingga proses operasi dapat berjalan normal tanpa perlu bergantung kepada situasi angin,” ucapnya.
(Man/Red)