SERANG – Jumanah masih tak percaya jika putranya menjadi salah satu korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, pada Rabu dini hari lalu. Raut bingung dan sedih masih tampak jelas di wajah ibunda Juhaeni (27) warga Kampung Batu Karut RT 13 RW 04 Desa Padasuka, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.
Juhaeni baru 4 hari menghuni Blok C2 yang dihuni oleh 122 warga binaan tempat peristiwa tewasnya 41 korban di lapas Tangerang. Dengan mata berkaca-kaca, Jumanah ingin segera mendapatkan kepastian dari Tim INAVIS Mabes Polri.
Kabar duka itu sebelumnya ia terima dari tetangga yang salah satu keluarganya menghuni Lapas Tangerang. Korban Juhaeni sendiri menjadi warga binaan kasus narkoba di lapas Tangerang sejak 2014 silam
“Di lapas itu ada orang sini, cuma di blok A. Keluarganya bilang kalau terjadi kebakaran. Dia bilang mending ibu ke sana memastikan,” kata Jumanah sambil menahan tangis di hadapan wartawan, Jumat (10/9/2021).
Setelah mendapat kabar tersebut, ia bersama keluarga datang ke Lapas Tangerang. Di sana, seorang petugas Lapas menanyakan nama kerabat yang menghuni lapas. “Ternyata nama anak saya ada di data nama-nama korban. Petugas bilang kalau anak saya sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati,” tutur Jumanah.
Meski tak percaya dengan persitiwa yang menimpa anaknya, Jumanah berharap pihak Kepolisian dapat segera memastikan hasil forensik terkait identitas korban melalui tes DNA terhadap keluarga korban. “Namanya umur kan nggak di dalam (lapas) nggak di luar. Cuma saya masih belum percaya aja anak saya sudah tiada,” kata dia.
Ia berharap jenazah Juhaeni segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan secara layak. “Semoga ada pertanggung jawaban dari pihak Lapas, kan anak saya lagi dibina di sana. Selain itu pihak keluarga di sini juga sudah menunggu untuk pemakaman,” harapnya. (You/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
