
SERANG – Warga Baduy meminta Pemprov Banten agar senantiasa turut andil dalam pelestarian Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Hal tersebut merupakan respons matinya 22 ekor Badak Jawa di tangan pemburu.
Permintaan tersebut disampaikan Jaro Saidjah kepada Gubernur Banten Andra Soni pada upacara adat Seba Baduy di Pendopo Gubernur Banten, Sabtu (3/5/2025). Saidjah mengatakan hilangnya Badak akan berpengaruh dengan keseimbangan alam.
“Soalnya titipan Kaagungan. Sesama mahluk tetap perlu diselamatkan,” kata Saidjah kepada wartawan.
Saidjah mengatakan, menurut kepercayaan masyarakat Baduy, tewasnya puluhan Badak bisa berdampak buruk hingga menyebabkan bencana alam. Ia berharap Pemprov Banten bisa membantu perlindungan Badak Jawa dari perburuan.
“Nitip ke pihak berwajib, tadi dijelaskan ke Bapak Gede (Gubernur Banten) supaya ke desa-desa menjaga agar tidak terjadi lagi (perburuan) nitipnya seperti itu. Masyarakat Baduy tidak akan ke sana (TNUK) kalau tidak ada masalah,” imbuhnya.
Selain soal perlindungan Badak, permintaan warga Baduy lainnya yaitu mengenai persediaan serum anti bisa ular.
Kepala Desa Kanekes Jaro Oom mengatakan mayoritas warga Baduy berkegiatan di ladang yang lokasinya berada di tengah hutan. Otomatis, mereka rentan sekali digigit ular.
“Ketika urusan bertani, kami di hutan khusus ingin anti bisa ular,” katanya
Oom mengatakan untuk penyimpanan serum tersebut, warga menyerahkan sepenuhnya kepada Pemprov Banten asalkan jangkauannya tidak jauh saat dibutuhkan. Karena lokasi pemukiman mereka yang jauh dari fasilitas kesehatan seperti rumah sakit membuat warga sulit dapat pertolongan saat digigit ular.
Di tahun ini saja kata Oom sudah banyak warga yang bertani kemudian digigit ular hingga nyawanya tidak tertolong. Warga harus menempuh jarak hingga puluhan kilometer untuk mendapat pertolongan.
“Kami atas nama Kepala Desa Kanekes menyampaikan kepada Bapak Gede Provinsi Banten, anti bisa untuk warga Baduy dikecualikan (penyimpanannya) ditempatkan di dekat masyarakat Baduy,” imbuhnya.
Penulis : Audindra Kusuma
Editor : TB Ahmad Fauzi