Beranda Peristiwa Warga Baduy Berharap Pembunuhan dan Pemerkosaan Tak Terulang Lagi

Warga Baduy Berharap Pembunuhan dan Pemerkosaan Tak Terulang Lagi

Masyarakat Baduy dalam rangkaian acara Seba Baduy 2019 - foto istimewa

SERANG – Warga adat Baduy Luar berharap pembunuhan dan pemerkosaan terhadap warga mereka tak terulang lagi. Bagi mereka, pembunuhan yang terjadi terhadap gadis Baduy berusia 13 tahun baru pertama kali terjadi.

“Jangan sampai terulang lagi, efeknya membuat warga takut,” kata seorang pemuda Baduy Luar, Sardi, Jumat (6/9/2019).

Menurutnya, akibat pembunuhan dan pemerkosaan itu, ada warga Baduy takut saat berladang di luar tanah adat. Padahal, meladang di luar tanah adat jadi keniscayaan karena tanah ulayat tak mencukupi.

“Takut tidak takut harus berladang di luar, tapi mudah-mudahan jangan terulang lagi,” ujarnya seperti dilansir detik.com.

Warga Kampung Cempaka, Baduy Luar, Mursyid juga menyuarakan hal yang sama. Seumur ia hidup sebagai Baduy, Mursyid baru pertama kali menemukan pembunuhan dan perkosaan yang menimpa warga Baduy. Padahal, warga adat dikenal cinta damai.

“Baru pertama kejadian itu. Kalau biar nggak terulang, pelakunya yang sudah tertangkap hukumannya setimpal sesuai dengan dosanya,” ujar Mursyid.

Desakan agar pelaku dihukum berat telah disampaikan Kepala Desa Baduy, Jaro Saija. Karena pelaku bukan warga adat, maka tidak berlaku hukum adat.

Namun, ia juga memberikan imbauan warga Baduy yang bertani di luar tanah ulayat untuk berhati-hati. Mereka dilarang berladang sendirian dan menggunakan perhiasan.

“Harus sesuai aturan pidana, (hukuman) harus semaksimal harusnya,” ujar Saija.

Polisi telah menangkap 3 pelaku pembunuhan dan pemerkosaan gadis Baduy yang terjadi pada Jumat (30/8/2019) lalu. Pelaku inisal AMS alias E ditangkap di Sumsel, F dan A ditangkap di Nagayati, Kabupaten Lebak.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini