SERANG – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Republik Indonesia, Agus Jabo Priyono, mengajak mahasiswa untuk berperan aktif melawan praktik ekonomi serakah atau yang disebutnya “serakahnomic”, yang dinilai menjadi akar dari ketimpangan sosial di Indonesia.
Hal itu disampaikan Agus Jabo saat memberikan orasi politik dalam kegiatan Diskusi Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran di Universitas Bina Bangsa, Kota Serang, Rabu (29/10/2025).
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
“Presiden berkali-kali menyinggung soal serakahnomic. Ini adalah hambatan terbesar bangsa kita dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Agus Jabo di hadapan ratusan mahasiswa dan akademisi.
Menurutnya, meski Indonesia telah lebih dari 80 tahun merdeka, kemiskinan dan ketimpangan ekonomi masih terjadi karena sistem ekonomi yang dikuasai oleh segelintir kelompok.
“Istilah serakahnomic menggambarkan bentuk baru imperialisme modern, di mana sumber daya alam, sektor pertanian, perkebunan hingga pertambangan masih dikendalikan oleh oligarki,” tegasnya.
Agus Jabo menekankan bahwa selama bangsa ini belum mampu memutus rantai ketergantungan terhadap kekuasaan modal asing, cita-cita menuju masyarakat adil dan makmur akan sulit tercapai. Ia juga mengingatkan pentingnya menghidupkan kembali semangat Trisakti Bung Karno — berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan — sebagai pijakan pembangunan nasional.
“Indonesia belum sepenuhnya berdikari. Modal asing masih menguasai sumber kehidupan rakyat. Ini wujud nyata dari serakahnomic,” ujarnya.
Selain membahas isu ekonomi, Wamen Sosial juga menyoroti perilaku sebagian pejabat yang tidak amanah dalam menjalankan program pemerintahan. Menurutnya, praktik korupsi dan penyalahgunaan anggaran merupakan bagian dari wajah serakahnomic yang harus diperangi bersama.
“Musuh terbesar negara ini adalah serakahnomic. Presiden saat ini sedang berjuang melawan itu agar cita-cita para pendiri bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur benar-benar tercapai,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Agus Jabo mengajak mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melindungi kepentingan nasional serta menolak sistem ekonomi yang merugikan rakyat kecil.
“Tujuan kita berbangsa dan bernegara adalah melindungi rakyat dari serakahnomic. Itu esensi perjuangan kemerdekaan kita,” pungkasnya.
Penulis: Ade Faturohman
Editor: Usman Temposo
 
                
