Beranda Pendidikan Walikota Serang Apresiasi Mahasiswa Ciptakan Alat Bantu Penyandang Disabilitas

Walikota Serang Apresiasi Mahasiswa Ciptakan Alat Bantu Penyandang Disabilitas

Mahasiswa dan dosen Untirta menunjukkan alat karya mereka untuk membantu penyandang tunarungu. (Ade/bantennews)

 

SERANG- Kabar mengenai teknologi ciptaan mahasiswa Pendidikan Khusus (PKh) Untirta, disambut baik oleh Walikota Serang Syafrudin. Ia mengaku sangat bangga atas teknologi ciptaan mahasiswa tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi sekali teknologi yang diciptakan oleh adik-adik mahasiswa Untirta. Saya kaget awalnya ketika membacanya,” ujarnya, Sabtu (15/6/2019).

Menurutnya, teknologi tersebut merupakan hal yang sangat membanggakan bagi Indonesia, khususnya Kota Serang. Karena, teknologi tersebut merupakan pertama kali di Indonesia.

“Ini sangat membanggakan bagi Kota Serang. Karena penciptanya itu mahasiswa yang berkuliah di sini (Kota Serang),” ujarnya.

Syafrudin pun mengaku akan mengundang para mahasiswa tersebut untuk dapat hadir di Pusat Pemerintahan Kota Serang pada Senin mendatang.

“Senin, mereka akan saya undang ke kantor. Untuk memperlihatkan teknologi-teknologi yang mereka ciptakan itu,” ucapnya.

Selain itu, Syafrudin juga mengatakan akan memberikan penghargaan khusus kepada para mahasiswa tersebut. “Ada, Pemkot Serang akan berikan penghargaan khusus untuk mereka,” ujarnya.

Ia pun berharap, teknologi yang telah mereka ciptakan, dapat berguna bagi para penyandang disabilitas. “Mudah-mudahan, teknologi yang mereka ciptakan itu dapat berguna bagi para penyandang Disabilitas,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Mahasiswa PKh Untirta berhasil menciptakan teknologi asistif (alat bantu) untuk para penyandang disabilitas. Tercatat, ada 8 teknologi asistif yang berhasil diciptakan oleh mahasiswa PKh Untirta.
Salah satunya yaitu Deaf Sensor Bracelet (Gelang Sensor Tunarungu). Gelang tersebut digunakan oleh penyandang tunarungu saat berkendara. Sistem kerjanya, gelang tersebut akan mendeteksi suara klakson dan bergetar.
Gelang tersebut menjadi teknologi asistif pertama kali di Indonesia. Sehingga, pihak jurusan PKh Untirta berupaya mendaftarkan teknologi tersebut, untuk dipatenkan, dan didaftarkan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).(Dhe/Red).

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini