Beranda Bisnis Wajib Coba, Serabi Sayabulu Jajanan Legendaris yang Enak dan Laris di Kota...

Wajib Coba, Serabi Sayabulu Jajanan Legendaris yang Enak dan Laris di Kota Serang

Serabi Sayabulu Jajanan Legendaris yang Enak dan Laris di Kota Serang

SERANG – Serabi adalah salah satu jajanan tradisional Indonesia yang masih banyak digemari hingga saat ini. Jajanan yang terbuat dari tepung beras, santan, dan gula ini memiliki cita rasa yang manis dan gurih.

Di Kota Serang, ada satu penjual serabi yang sudah cukup terkenal, yaitu Serabi Sayabulu. Serabi ini sudah ada sejak lima tahun lalu dan dikelola oleh Ani dan suaminya.

Ani mengatakan, serabinya memiliki berbagai varian rasa, yaitu pandan, oncom, manis, original, telur, telur oncom, dan durian. Harganya pun terjangkau, yaitu berkisar Rp2.500 hingga Rp3.000 per buah.

“Setiap hari, saya buka dari pukul 05.30 hingga 10 pagi. Biasanya, serabi saya sudah habis terjual sebelum pukul 10 pagi,” ujar Ani ditemui di Jalan Sayabulu, Kota Serang, Rabu (13/12/2023).

Ani mengungkapkan, serabinya banyak diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu, serabinya juga sering dipesan oleh pelanggan untuk acara-acara tertentu.

“Saya senang bisa berjualan serabi. Selain bisa menghasilkan uang, saya juga bisa bertemu dengan banyak orang,” ujarnya.

Ia menjelaskan serabi miliknya pada umumnya sama dibuat dari adonan tepung beras (gandum), air kelapa (santan dan sebagainya), ragi dan sebagainya, sebelum dimasak dibiarkan mengembang.

” Yang menarik serabi saya, dimasak masih secara tradisional, dengan menggunakan periuk tanah liat kecil dan dipanggang di atas tungku arang atau kayu api,” ujarnya.

Nah, buat kamu yang sedang mencari jajanan tradisional yang enak dan murah, Serabi Sayabulu bisa jadi pilihan yang tepat. Kamu bisa datang langsung ke Jalan Sayabulu, Kota Serang.

Diketahui dari situs wikipedia, Serabi (Sanskerta: wangi, harum) adalah jajanan tradisional yang berasal dari Indonesia yang diperkirakan sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Mataram. Panganan ini beberapa kali disebut dalam Serat Centhini, yang ditulis para pujangga keraton Surakarta selama 1814-1823 atas perintah Pakubuwana V, sebagai sesaji dalam prosesi ijab atau pernikahan, ruwahan, dan terutama kudapan.

Baca Juga :  LINE Bank by Hana Bank Luncurkan Kartu Debit dengan BT21​

Pada tembang (pupuh) ke-157 bait 18, diceritakan bahwa serabi merupakan salah satu dari sekian banyak jenis jajanan yang dijajakan di halaman rumah pada saat pertunjukan wayang kulit di malam hari. Disebutkan pula, bahwa sembilan macam serabi juga merupakan bagian dari aneka penganan yang perlu disiapkan sebagai sajen dalam pertunjukan wayang dan ruwatan (Pupuh 157:7-8).

Pakar kuliner, Bondan Winarno mengatakan bahwa kemungkinan makanan ini mendapat pengaruh dari budaya kuliner India dan juga Belanda. Di Jawa Barat, serabi dikenal dengan nama surabi atau sorabi. Serabi yang terkenal di Indonesia adalah serabi Bandung dan serabi Solo.

Bahan dasar untuk membuat serabi adalah tepung beras, santan kelapa, dan garam. Variasi lainnya adalah serabi manis dengan gula, diberi aroma pandan atau vanila. Secara tradisional, di banyak tempat di Jawa dan Lampung, serabi dimasak dengan menggunakan periuk tanah liat kecil dan dipanggang di atas tungku arang atau kayu api. Sedangkan serabi modern, seperti di Solo dimasak dengan menggunakan wajan kecil.

Kue ini memiliki tekstur yang empuk dan rasanya manis. Serabi biasanya dijajakan di pagi hari dan dimasak menggunakan tungku sehingga menghasilkan rasa yang khas.

Kadang-kadang telur ayam yang telah dikocok ditambahkan ke atas adonan serabi yang sedang dimasak. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak penjual yang terus berinovasi dengan menambahkan berbagai topping seperti sosis, keju, maupun mayones. Tempat yang menyajikan serabi dengan berbagai variasi rasa tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bogor. (Dhe/Red)