LEBAK – Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi menghadiri sekaligus membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lebak tahun 2019 bertempat di Aula Multatuli Setda Lebak, Rabu (13/3/2019).
Hadir dalam Rakor tersebut Kepala Divisi Unit Pengumpul Zakat Nasional BAZNAS, Faisal Qosim dan Komisaris Baznas Lebak dan seluruh OPZ (Organisasi Pengelola Zakat) di Kabupaten Lebak.
Wakil Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa dana zakat, infaq dan sedekah yang berhasil dihimpun oleh Baznas merupakan sumber jaminan kehidupan bagi umat, khususnya bagi fakir miskin, pendidikan, dan pengembangan ekonomi umat. Termasuk kondisi kehidupan keagamaan saat ini, seperti untuk membangun masjid, mushala dan majelis taklim.
“Pada kesempatan yang sangat strategis ini, saya mengajak kepada para muzaki, pimpinan OPD, dan para pengusaha serta seluruh lapisan masyarakat, termasuk OPZ untuk secara bersama-sama mendukung Baznas Kabupaten Lebak, semata-mata untuk kesejahteraan umat Islam Lebak sebagaimana yang kita cita-citakan,” ujar Ade.
Dalam pelaksanaan program Baznas Lebak, Ade meminta agar Komisioner Baznas Lebak menyelaraskan dan turut serta mensukseskan Visi Kabupaten Lebak 2019-2024 yaitu “Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal”, Baznas Lebak bisa lebih fokus menyentuh pada misi; meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, meningkatkan produktifitas perekonomian daerah melalui pengembangan pariwisata, dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
“Dalam kaitannya sebagai lembaga publik. maka Baznas harus membangun kepercayaan lebih kuat, di mana secara rutin dan transparan menginformasikanya kepada masyarakat penerima zakat, infaq dan sedekah, serta mendistribusikannya sesuai ketentuan yang disyari’atkan. Dan saya sangat mengapresiasi profesionalisme serta akuntabilitas pengelolaan Baznas Lebak,” kata Ade.
Terakhir Wabup mengapresiasi profesionalisme Komisioner Baznas Lebak, dalam administrasi pelaporan dan perencanaan.
Ketua Baznas Lebak, Eri Rahmat mengatakan bahwa di tahun 2019, pelaksanaan manajemen zakat telah mengunakan Sistem Manajemen Baznas (Simba) dan aplikasi keuangan, sedangkan untuk tahun 2018 masih menggunakan sistem manual dengan tetap memperhatikan sistem ekonomi syariah.
“Kelembagaan pengelolaan zakat harus terintegrasi dengan Baznas sebagai koordinator seluruh pengelolaan zakat, baik Baznas provinsi, kabupaten/kota maupun LAZ. Mandat Baznas sebagai kordinator zakat nasional menjadi momentum kebangkitan zakat di Indonesia,” pungkas Eri.
Dalam acara tersebut juga Wakil Bupati Lebak menyerahkan bantuan kepada beberapa penerima amil zakat infak dan sedekah untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. (Ali/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
