Beranda Pemerintahan Wabup Berharap Lebak Jadi Sentra Ternak di Banten

Wabup Berharap Lebak Jadi Sentra Ternak di Banten

Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi. (Ali/bantennews)

LEBAK – Untuk menghindari kerugian bagi para peternak diperlukan standar harga yang jelas, mengingat selama ini pasar ternak dikendalikan oleh para tengkulak. Oleh karena itu harus ada wadah yang bisa mewadahi seluruh peternak di Kabupaten Lebak. Hal itu diungkapkan Ketua Saduluran Peternak Lebak (SPL), Supandi.

Dalam musyawarah kerja SPL yang digelar di Kampung Kadu Cikur Desa Prabugantungan Kecamatan Cileles, Lebak, Banten Sabtu (19/01/2019), Supandi mengatakan bahwa SPL terbentuk tanggal 14 November 2018 lalu itu bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup peternak.

“SPL adalah tempat berkumpulnya para peternak, baik itu peternak kambing, sapi, kerbau dan lain-lain, kami bertukar pikiran, karena pasar ternak merupakan pasar yang menjanjikan,” ujar Supandi, Senin (21/1/2019).

Supandi berharap agar SPL bisa dimanfaatkan seluruh peternak di Kabupaten Lebak untuk  berbagi pengalaman di antara peternak, sehingga permasalahan yang dihadapi para peternak dapat terpecahkan bersama-sama dengan melibatkan Dinas Peternakan.

“Sekarang baru sekitar 53 anggota yang sudah tergabung dalam SPL, ke depannya kami berharap agar seluruh peternak dapat tergabung,” kata Supandi.

Supandi juga menjelaskan bahwa SPL menerapkan sistem plasma. Jadi jika ada yang hobi , berminat, tetapi tidak punya lahan maka SPL bisa membantunya.

“Dengan sistem plasma ini, dimungkinkan bagi para pemilik modal yang ingin membeli hewan ternak dan nanti kami yang akan mengurusnya dengan sistem bagi hasil,” ujarnya.

Wakil BUpati Lebak, Ade Sumardi selaku Dewan Penasihat SPL mengatakan bahwa Peternak di Kabupaten Lebak harus bisa merebut pasar ternak, karena kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani ini sangat tinggi. Ade mengatakan tidak hanya kebutuhan lokal, namun ke depannya peternak Lebak harus bisa merebut pangsa pasar DKI Jakarta bahkan ekspor.

Ade menyebutkan bahwa untuk kebutuhan pasar lokal saja tidak kurang dari 5000 ekor hewan ternak, itu hanya untuk pemenuhan hewan qurban.

“Selama ini diambil peternak dari luar Lebak, itu pangsa pasar yang bagus, harapan saya ke depannya bisa dipenuhi oleh SPL. Untuk itu perlunya ada inovasi dalam mengembangkan bibit unggul,” ujarnya.

Ade berharap ke depannya Kabupaten Lebak menjadi sentra ternak di Banten. Menurutnya, usaha ternak memang sangat tepat dikembangkan di Kabupaten Lebak kerena selain bisa menjawab berbagai kebutuhan untuk usaha ini seperti lahan yang luas, bahan bangunan yang lebih gampang didapatkan dan juga mudah memperoleh pakan. (Ali/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini