SERANG – Berawal dari melihat temannya jarang sarapan pagi ketika berkuliah, Alvina, mahasiswa jurusan Adminitrasi Publik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) merintis usaha dessert atau makanan pencuci mulut. Rasa manis dan legit Cheese Puding buatannya cocok jadi pengganjal sementara ketika lapar menyerbu.
Di tengah kesibukan perkuliahan, Alvina terbesit untuk membuat usaha kecil-kecilan bernama Vifoody, nama usahanya itu kependekan dari Vina Food atau makanan Vina, nama yang akrab di telinga teman-teman terdekatnya. Usahanya tersebut baru seumur jagung, ia baru memulai sejak bulan April lalu setelah hari raya Idul Fitri.
“Saya melihat lingkungan terdekat saya, contohnya teman sekelas. Kadang waktu kelas pagi mereka engga sempet sarapan. Makanya saya berinisiatif buat jualan supaya memenuhi asupan pangan mereka gitu loh,” kata Alvina menceritakan motivasinya berjualan.
Alvina berjualan Cheese Puding dengan aneka toping seperti coklat, karamel, dan stroberi. Untuk harga dirinya menjual satu potong cheese puding seharga Rp9 ribu. Harga yang dinilai pas untuk kantong mahasiswa.
Karena dibuat dengan bahan-bahan organik dan tidak pakai pengawet, Alvina baru menyediakan sistem pre order karena takut dagangannya basi apabila dibuat dengan jumlah besar tapi tidak habis. Pembeli bisa memesan di instagram @vifoodyy.
Jika sedang ramai, Alvina bisa memperoleh orderan sampai 50 cheese puding. Ia bisa mendapatkan keuntungan sampai Rp200 ribu. Saat orderan banyak, ia kerap dibantu sang bunda agar tidak keteteran. Setiap keuntungan ia pakai untuk memutar modal. Alvina juga berencana untuk menambah menu baru agar lebih variatif dan pembeli tidak bosan.
“Mungkin ke depannya rencana mau ada crab rangoon, jadi bentuknya pangsit, tapi isinya crab stick dan cream cheese gitu,” ujarnya.
Dengan memiliki usaha Vifoody, Alvina juga berharap dapat menjadi modal awal dirinya untuk mandiri. Keuntungan finansial yang didapat, ia anggap sebagai bonus semata. Usia yang sudah bukan anak-anak membuat Alvina berpikir untuk bisa mendapatkan penghasilan hasil usahanya sendiri.
“Saya berjualan karena kita udah di usia yang dikatakan dewasa, jadi saya mau memulai bisnis kecil-kecilan supaya ketika saya lulus setidaknya saya tidak membawa tangan kosong, bonusnya jadi bisa hidup mandiri,” pungkasnya,
(Dra/red)
