
CILEGON – Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar Food Security Symposium 2025 bertema “Unlock the Potential Use of Marine Resources and Ocean Hubs for Food Security.”
Acara yang berlangsung dua hari di Sosoro Mall, Pelabuhan Merak, Cilegon, ini diselenggarakan secara hybrid dan menghadirkan pembicara lintas negara. Melalui kegiatan ini, Untirta menegaskan perannya dalam memperkuat kolaborasi global antara pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas internasional demi mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
Perkuat Sinergi Akademisi dan Industri
Ketua pelaksana kegiatan, Saifullah menjelaskan bahwa simposium ini menjadi wadah pertemuan berbagai pemangku kepentingan di bidang pangan.
“Sebagai akademisi, kami berfokus pada pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Namun, kami juga perlu memahami arah kebijakan pemerintah dan strategi industri untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Ia menambahkan, tema yang diangkat sejalan dengan kebijakan nasional, termasuk pembentukan Badan Gizi Nasional (BGN) yang digagas pemerintah. “Bu Dekan menekankan agar kegiatan ini melibatkan semua unsur — kementerian, pelaku industri, lembaga internasional, dan akademisi luar negeri — agar pembahasan isu pangan semakin komprehensif,” jelasnya.
Dihadiri Pembicara Internasional
Simposium ini menghadirkan tokoh dan pakar dari lima negara, yakni Indonesia, Belanda, Italia, Inggris, dan Australia, serta peserta dari Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, dan Norwegia.
Beberapa pembicara di antaranya Rishi Sharma, Senior Fisheries Research Officer FAO Italia; Joost Wouters, CEO The Seaweed Company; Miying Yang, Profesor dari Cranfield University, Inggris; Neil Loneraga, Profesor Emeritus dari Murdoch University, Australia; Nandan Firdaus, Direktur PT Samudera Banten Logistik.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik Untirta, Dr. Rusmana, Ir., M.P., Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ririn Irnawati, S.Pi., M.Si., serta Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Pangan RI, Muhamad Mawardi, S.Pt., M.T.
Banten Siap Jadi Contoh Ketahanan Pangan Nasional
Saifullah menyebut, Provinsi Banten saat ini tergolong aman dalam pengelolaan bahan gizi, terutama melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Kami ingin menunjukkan bahwa Banten siap menjadi contoh bagi pelaksanaan program ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Inovasi dan Riset untuk Pangan Berkelanjutan
Dalam sambutan pembukaannya, Dr. Rusmana menegaskan bahwa tema simposium sangat relevan dengan tantangan global seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan pertumbuhan penduduk.
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan pangan berbasis laut — mulai dari perikanan berkelanjutan, akuakultur, hingga bioteknologi kelautan,” ujarnya.
Menurutnya, optimalisasi potensi laut memerlukan riset, inovasi teknologi, dan kolaborasi antar sektor. Untirta berkomitmen menjadi universitas Smart and Green yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin Zero Hunger dan Life Below Water.
“Melalui forum ini, kami berharap muncul strategi inovatif yang dapat memperkuat sistem pangan berkelanjutan serta memberdayakan masyarakat pesisir,” tambahnya.
Langkah Konkret Menuju Masa Depan Pangan Dunia
Baik penyelenggara maupun pimpinan universitas berharap, Food Security Symposium 2025 tidak berhenti pada diskusi akademik semata. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan dan kolaborasi nyata antara pemerintah, industri, dan lembaga internasional demi memperkuat ketahanan pangan nasional dan global. ***