CILEGON – Kampanye literasi dan menumbuhkan kecintaan terhadap bacaan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya seperti terlihat dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi 88 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).
Mereka menggelar ‘Pelatihan Membaca Nyaring’ di Desa Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Senin 14 Juli 2025. Kegiatan itu juga merupakan bentuk implementasi program ‘Kampus Berdampak’, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiksaintek).
Mahasiswa terjun langsung kepada masyarakat agar berdampak dan punya pengaruh secara nyata. Melalui KKM Literasi ini Untirta berupaya berkontribusi dalam pembangunan sosial di masyarakat.
Pelatihan ini diselenggarakan di Aula Kelurahan Cikerai dan merupakan bentuk kolaborasi antara Kelompok KKN Tematik Literasi 88 dengan Komunitas Cilegon Membacakan Nyaring (CMN). Kegiatan ini juga bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dasar dalam membacakan buku secara nyaring sebagai metode untuk meningkatkan minat baca anak-anak.
Materi pelatihan mencakup pengenalan konsep membaca nyaring, tahapan pelaksanaan, serta teknik menyampaikan cerita secara menarik. Selain pemaparan materi, peserta juga mengikuti sesi praktik untuk meningkatkan kesiapan pelaksanaan program di lapangan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjalankan program membaca nyaring secara optimal sebagai bentuk kontribusi aktif dalam pengembangan budaya literasi, khususnya di lingkungan Desa Cikerai.
Ketua CMN, Fika Teguh Hayati menyampaikan, dari kegiatan ini anak-anak terus didorong untuk mau membaca dan menulis dan salah satu caranya adalah dengan metode membaca nyaring. Cara dari membacakan nyaring yang dimaksudkan adalah bukan anak yang diminta membaca, tetapi justru orang dewasa yang membacakan buku untuk anak-anak, dam ini menurutnya harus dipahami betul artinya dan pelaksanaannya karena masih seringkali disalahpahami.
Sementara Perwakilan anggota kelompok KKN 88 Agin, menyikapi pelatihan ini dengan positif. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memberikan pelatihan mengenai membaca nyaring, tetapi juga diberikan fundamental mengenai pentingnya literasi itu sendiri bagi mahasiswa. (*)