Beranda Budaya Tujuh Keunikan Sungai Cibanten, Nadi Sejarah dan Alam Kota Serang

Tujuh Keunikan Sungai Cibanten, Nadi Sejarah dan Alam Kota Serang

Warga dari lingkungan Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, bahu-membahu membersihkan aliran anak Sungai Cibanten

SUNGAI Cibanten merupakan salah satu sungai bersejarah di Provinsi Banten, khususnya Kota Serang. Bukan hanya sebagai sumber air, sungai ini menyimpan banyak cerita yang menjadikannya istimewa. Dari fungsi strategis di masa lalu hingga menjadi fokus pelestarian lingkungan di masa kini, berikut tujuh keunikan yang dimiliki Sungai Cibanten:

1. Mengalir di Jantung Banten Lama

Sungai Cibanten mengalir tepat di kawasan Banten Lama, pusat pemerintahan Kesultanan Banten pada abad ke-16 hingga abad ke-18. Sungai ini menjadi jalur penting bagi transportasi air dan perdagangan internasional. Letaknya yang strategis membuatnya menyatu dengan berbagai bangunan bersejarah seperti Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, dan Benteng Speelwijk.

2. Memiliki Nilai Historis Tinggi

Banyak catatan sejarah menyebut Sungai Cibanten sebagai jalur utama kapal-kapal dagang dari berbagai penjuru dunia, seperti Gujarat, Cina, Arab, hingga Eropa. Sungai ini menjadi saksi hubungan diplomatik dan ekonomi Kesultanan Banten dengan bangsa-bangsa asing. Jejak pelabuhan Karangantu yang dahulu ramai, masih bisa dirasakan atmosfernya di tepian sungai ini.

3. Menjadi Sumber Kehidupan Pertanian

Air dari Sungai Cibanten dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian warga di beberapa desa sekitar Serang. Irigasi tradisional yang mengandalkan aliran alami sungai ini masih digunakan hingga kini, terutama di daerah pesisir dan kawasan pertanian tua di Kasemen dan sekitarnya.

4. Menyimpan Keragaman Hayati Air Tawar

Sungai Cibanten memiliki ekosistem yang cukup kaya. Di beberapa bagian yang masih alami, terdapat beragam ikan air tawar seperti lele, mujair, gabus, dan betok. Ekosistem ini mendukung kegiatan nelayan lokal yang menangkap ikan dengan cara tradisional, serta menjadi laboratorium hidup untuk edukasi lingkungan.

5. Tradisi Sosial dan Budaya di Sepanjang Aliran

Warga yang tinggal di sekitar Sungai Cibanten masih mempraktikkan tradisi yang melibatkan sungai, seperti mandi bersama saat perayaan keagamaan, pencucian benda pusaka, atau kegiatan sedekah bumi. Sungai ini juga menjadi ruang bermain anak-anak kampung, terutama saat musim hujan tiba.

Baca Juga :  Simbol Identitas Budaya Indonesia, Perempuan di Banten Harus Bangga Kenakan Kebaya

6. Dikelilingi Cerita Rakyat dan Legenda

Keberadaan Sungai Cibanten tak lepas dari cerita rakyat Banten. Konon, di sungai inilah para ulama dan pejuang Banten berlayar menyebarkan ajaran Islam. Ada pula legenda tentang penunggu sungai atau makhluk gaib yang dipercaya menjaga aliran dan keberkahan airnya. Cerita-cerita ini hidup dalam tutur lisan masyarakat hingga kini.

7. Fokus Revitalisasi dan Edukasi Lingkungan

Dalam beberapa tahun terakhir, Sungai Cibanten menjadi objek revitalisasi oleh pemerintah, sekolah, dan komunitas lingkungan. Program seperti Cibanten Bersih, bank sampah sungai, hingga kampanye sadar sungai dilakukan untuk mengembalikan kejernihan dan kelestariannya. Beberapa sekolah bahkan menjadikan sungai ini sebagai media pembelajaran luar ruang untuk anak-anak.

Sungai Cibanten lebih dari sekadar aliran air. Ia adalah nadi sejarah, pusat budaya, sumber kehidupan, dan wahana edukasi. Keunikan-keunikan yang dimilikinya menunjukkan bahwa sungai ini layak dilestarikan sebagai bagian penting dari identitas Kota Serang dan Provinsi Banten.

Tim Redaksi