Beranda Bisnis Tuan Rumah Usul Pembahasan Ekonomi Syariah di Pertemuan Tahunan IMF – WB

Tuan Rumah Usul Pembahasan Ekonomi Syariah di Pertemuan Tahunan IMF – WB

Ilustrasi - foto istimewa infonessia.blogspot.co.id

 

JAKARTA – Walau dihujani kritik, perhelatan bertaraf internasional yang bertajuk “Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia” (Annual Meetings IMF-WB), tetap terlaksana di Nusa Dua, Bali.

Dijadwalkan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pertemuan internasional itu selama dua hari tepatnya pada 11 dan 12 Oktober nanti. Sedangkan kehadiran Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) diagendakan pada 10 dan 13 Oktober mendatang. Kedua pucuk pimpinan Indonesia tersebut akan mengikuti sejumlah pembahasan terkait empat isu utama.

Dikutip dari sindonews.com, Selasa (9/10/2018), Ketua Harian Panitia Nasional AM IMF-WB Susiwijono Moegiarso menyatakan bahwa ada empat isi utama dalam agenda Annual Meetings (AM) IMF-WB kali ini, yakni human capital development index (HCDI), digital economy, keuangan syariah, dan bantuan kebencanaan.

Pembahasan seputar HCDI dinilai sangat penting sebab nantinya akan dipakai untuk pengukuran bagaimana pengembangan sumber daya manusia (SDM) seluruh dunia. Terkait isu digital economy dan keuangan syariah adalah usulan dari tuan rumah.

Saat ini harus diakui berbagai negara masih berbeda kebijakan yang tajam dalam masalah digital economy yang tidak mengenal batas negara sehingga perlu diatur agar memiliki kesepahaman, di antaranya disiapkan sebanyak 12 prinsip bagaimana sebuah negara dalam mengembangkan financial technologi.

Isu lebih spesifik dari empat isu utama jadi pokok pembahasan adalah seputar keuangan syariah. Pembahasan keuangan syariah dinilai menyentuh langsung kepentingan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Adapun isu lainnya terkait bencana alam bukan sekadar membahas penggalangan dana, melainkan juga fokus pada kontribusi negara terkait bencana. Pembahasan isu tersebut diarahkan pada penyusunan Disaster Risk Finance and Insurance (DRFI), misalnya bagaimana skema pembiayaan dalam mengatasi risiko bencana dan asuransi pascabencana. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini