
TANGSEL – Trotoar baru di Jalan Ciater Raya, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih belum dapat dinikmati pejalan kaki.
Diketahui, revitalisasi jalur pedestrian yang berkisar Rp7,1 miliar itu tidak sepenuhnya mengembalikan fungsi trotoar sebagai ruang aman bagi warga, termasuk penyandang disabilitas.
Pantauan BantenNews.co.id di lokasi, Selasa (11/11/2025), terlihat sebagian besar badan trotoar kini berubah fungsi menjadi lahan parkir kendaraan bermotor dan lapak pedagang kaki lima.
Adapun fasilitas guiding block yang seharusnya membantu penyandang tunanetra pun tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Di beberapa titik, jalur pemandu terputus, tertutup kendaraan parkir, atau terimpit bangunan tidak resmi. Kondisi tersebut membuat pejalan kaki kerap turun ke badan jalan yang padat lalu lintas.
Ridwan Basri (35), warga kelurahan Ciater, mengatakan situasi tersebut tidak banyak berubah sejak proyek revitalisasi selesai.
“Kalau jogging pasti ketemu motor parkir. Bahkan ada yang klakson minta lewat di trotoar,” ujarnya.
Senada, Maman (35), warga lainnya, mengaku khawatir jalur itu membahayakan penyandang disabilitas.
“Saya saja harus hati-hati. Apalagi tunanetra. Guiding block-nya sudah mulai naik turun, ditambah jadi titik kumpul ojol dan tempat orang buka dagangan,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Tangerang Selatan mengkalim bahwa trotoar tidak boleh digunakan untuk parkir atau dimodifikasi.
Namun, penegakan larangan ini belum terlihat. Tidak tampak upaya penertiban atau penempatan petugas pengawas.
Warga berharap pemerintah melakukan pengawasan dan penataan ulang agar difungsikan dengan semestinya.
“Anggarannya besar. Sayang kalau akhirnya hanya jadi tempat parkir,” ujar Maman.
Penulis : Ahmad Rizki
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd