CILEGON – Pekerjaan jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Cilegon di ruas Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Cilegon hingga saat ini masih terus berlangsung sejak dimulai pada akhir September lalu.
Untuk pemasangan pipa berdiameter 12 inch itu, pekerja di lapangan menanamnya dengan menggali badan trotoar hampir sepanjang 3 kilometer di ruas jalan tersebut. Namun demikian, pemasangan kembali paving block trotoar usai digali menuai protes salah seorang warga setempat.
“Seharusnya sebelum dipasang paving lagi, tanah di bawah trotoar bekas galian itu dipadatkan dulu. Nah ini tidak, pekerjanya asal timbun saja. Jadinya banyak permukaan trotoar itu yang amblas,” ungkap Dudung (44), salah seorang pedagang setempat, Senin (26/11/2018).
Kendati tidak dalam, namun permukaan trotoar bekas galian terlihat jelas dan sudah membentuk cekungan dari kondisi sebelumnya. Hal ini pun tidak ditampik oleh Edi Hendarto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atas paket pekerjaan senilai Rp3,5 miliar tersebut.
“Memang ada beberapa yang seperti amblas. Tapi kalau sekarang kan pelaksanaan masih berjalan, lagi pula masih ada masa pemeliharaan selama enam bulan setelah serah terima pekerjaan. Dan pekerjaan pun berakhir 17 Desember mendatang,” ujarnya.
Kepala Bidang Sarana dan Arsitektur Kota pada Disperkim Kota Cilegon ini menambahkan, proyek pekerjaan yang digarap oleh PT Pandawa Mitra Buana itu menanam jaringan pipa High Density Polyethylene (HDPE) untuk saluran pipa air bersih berstandar food grade yang nantinya akan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon Mandiri (PDAM-CM).
“Karena kondisinya sekarang kan sudah musim hujan ya, tanahnya mau dipadetin juga pasti percuma kan, nanti tanahnya malah goyang. Tapi nanti kita sampaikan ke pelaksananya,” terangnya. (dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
