SERANG – Setelah berjalan kaki selama tiga hari, massa aksi tolak Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Padarincang, telah memasuki daerah Daan Mogot, Jakarta Barat. Masa aksi terlihat tetap bersemangat dalam melakukan aksinya. Hal itu dikatakan Jejen melalui pesan WhatsApp, Senin (9/9/2019).
Menurutnya dalam aksi longmarch yang dimulai sejak Jumat (5/9/2019) hingga Minggu (8/9/2019), masa aksi melakukan istirahat pada saat berada di Cikande, Balaraja, Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang, dan Daan Mogot.
Rencanaya hari ini mereka akan mendatangi kantor Kementerian ESDM dan Istana Merdeka.
Jejen, menuturkan pihaknya hingga saat ini yakin, pemerintah akan melirik perjuangan yang mereka lakukan. Karena menurutnya, penolakan atas mega proyek PLTPB sudah dilakukan oleh masyarakat Padarincang sejak 2 tahun silam.
“Kami yakin bahwa pemimpin kami saat ini, melihat kami sedang berjuang untuk menuntut hak kami. Kami menilai seorang pemimpin itu, harus menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu santri yang mengikuti aksi longmarch, Rois, menuturkan bahwa pihaknya siap untuk mendatangi kantor KESDM dan Istana Merdeka. Menurutnya, hal ini dilakukan dalam rangka mempertahankan tanah kelahirannya.
“Insya Allah kami siap menggedor kantor ESDM. Kami akan sampaikan aspirasi masyarakat Padarincang, bahwa kami akan terus menolak pembangunan PLTPB yang ada di kampung Wangon, yang mengancam pertanian orangtua kami,” ujarnya. (Dhe/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
