LEBAK – Nurlela (50) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) warga Kampung Cibungur, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dikabarkan meninggal dunia karena sakit di Suriah.
Herul, salah seorang anak korban mengatakan, ibunya sudah tiga kali berangkat kerja sebagai pembantu rumah tangga. Yang terakhir pemberangkatan Nurlela pada bulan Desember 2024 lalu.
“Keluarga kaget setelah pihak agensi memberitahukan jika ibu meninggal dunia karena sakit,” kata Haerul saat ditemui, Jumat (15/8/2025).
Ia menjelaskan, ibunya berangkat sebagai TKI diajak oleh seseorang warga Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, yang berperan sebagai sponsor.
“Jenazah ibu dikuburkan di Suriah. Saat tahlilan ke satu hingga tujuhnya, pihak sponsor datang ke rumah dan memberikan uang kedukaan kepada keluarga. Pada tahlilan ke 40 harinya juga datang dan memberikan uang santunan sebesar Rp1,5 juta,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ditanya terkait asuransi ibunya, pihak sponsor hanya menjawab sedang diurus. Padahal dalam perjanjiannya bahwa asuransi akan cair setelah 40 hari.
“Terus terang saya merasa kecewa dengan pihak sponsor karena sudah 40 hari lebih asuransi tidak kunjung cair. Padahal semua itu sudah dibicarakan sebelumnya,” katanya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak, Rully Chaeruliyanto menyampaikan pihaknya belum mendapatkan kabar meninggalnya TKI asal Lebak dari Kementerian.
“Kita tidak mempunyai dara TKI Nurlela yang bekerja di Suriah. Biasanya kalau ada TKI asal Kabupaten Lebak yang meninggal, selalu dikasih tahu oleh pusat, tapi untuk yang Nurlela kita tidak ada pemberitahuan,” ucap Rully saat ditemui.
Ia menambahkan, agar pihak keluarga bisa mendatangi pihak Disnaker Lebak untuk berkoordinasi atas meninggalnya keluarga yang bekerja di Suriah.
“Sampai saat ini pun Disnaker Lebak belum ada laporan dari pihak keluarga. Kita tidak tahu kabar keberangkatan dan kabar meninggalnya,” katanya.
Penulis : Sandi Sudrajat
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd