Beranda Kesehatan Ternyata Tinggal di Kawasan Perkotaan Kota Bisa Bikin Risiko Diabetes Naik?

Ternyata Tinggal di Kawasan Perkotaan Kota Bisa Bikin Risiko Diabetes Naik?

Ilustrasi - foto istimewa bisnis.com

Penelitian yang dilakukan oleh Novo Nordisk menghasilkan fakta bahwa jumlah penderita diabetes di seluruh dunia semakin meningkat. Hanya saja, kebanyakan penderitanya tinggal di wilayah perkotaan.

Menurut penelitian ini, jumlah penderita diabetes yang tinggal di perkotaan mencapai 2/3 dari total jumlah penderita. Penyebab dari hal ini diperkirakan karena gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung tidak sehat dibandingkan dengan penduduk pedesaan.

Novo Nordisk menyebutkan bahwa masyarakat perkotaan cenderung memiliki waktu yang jauh lebih terbatas akibat lebih sering terjebak kemacetan atau padatnya aktivitas harian. Hal ini membuat mereka cenderung lebih sembarangan dalam menerapkan pola makan, kurang tidur, dan lebih jarang melakukan aktivitas fisik, termasuk berjalan kaki.

Keberadaan fasilitas yang lebih banyak juga cenderung membuat mereka lebih jarang bergerak. Hal inilah yang kemudian mempengaruhi peningkatan risiko terkena diabetes.

“Diabetes telah menjadi masalah kesehatan tidak menular terbesar ke-5 di Indonesia. Kebanyakan penderitanya berasal dari perkotaan. Kita harus mewaspadai hal ini dan mulai mencari cara agar bisa mencegahnya agar jumlah penderitanya semakin berkurang,” ucap Morten Vaupel dari Novo Nordisk.

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes pada 2013 lalu menyebut DKI Jakarta sebagai provinsi terbesar ke-6 untuk kemungkinan terkena diabetes tipe-2, khususnya bagi warga dengan usia lebih dari 15 tahun. Daerah lain yang juga cenderung memiliki prevalensi diabetes yang tinggi adalah Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulsel, Sulut, dan Sulteng.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa data dari Riskesdas ini menjadi acuan bagi pemerintah untuk membuat masyarakat ibukota lebih banyak bergerak. Caranya adalah dengan lebih banyak menyediakan ruang terbuka hijau dan mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat. (Red)

Sumber : doktersehat.com

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini