Beranda Peristiwa Terganggu Bau Sampah Tangsel, Warga Blokade Gerbang Masuk TPSA Cilowong

Terganggu Bau Sampah Tangsel, Warga Blokade Gerbang Masuk TPSA Cilowong

Warga memblokade akses masuk TPSA Cilowong, Taktakan, Kota Serang.

SERANG – Sejumlah warga Lingkungan Pasir Gadung Wadas RT 12, Cilowong Kota Serang, memblokade gerbang pintu masuk Tempat Pemrosesan Sampah Akhir (TPSA), Senin (29/8/2022).

Penutupan tersebut karena Pemkot Serang belum memberikan Kompensasi Dana Negatif (KDN) kepada warga yang berunjuk rasa.

Suanda, warga Lingkungan Pasir Gadung Pasir mengatakan pihaknya belum menerima dana KDN dari Pemkot Serang. “Dana KDN yang tidak cair. Sebelumnya dijanjikan akhir Juli 2022 atau awal Agustus 2022 tapi ini sudah akhir Agustus 2022,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Suanda, menurutnya bau sampah di Cilowong mengakibatkan warga terserang beragam penyakit. Biasanya truk sampah dari Tangsel datang setelah magrib hingga pukul enam pagi.

“Apalagi sampah dari Tangsel luar biasa baunya sangat menyengat. Bau yang paling menyengat jam 05.00 WIB. Apalagi kalau kena hujan. Iya emang namanya sampah pasti bau. Menganggu pernafasan. Kalau kita sih sudah umur, kasihan kan buat anak-anak kita cucu-cucu kita kasihan. Akhirnya warga tidak berbicara KDN, sekarang masyarakat menutup sampah Tangsel untuk selamanya. Kita standby di sini mau sampe malam, sampe pagi bergilir,” ujarnya.

Ia berharap Pemkot Serang segera mengurus merespon harapan warga Cilowong. “Kami harap Pemkot Serang dengar aspirasi kami,” ujarnya.

Sementara itu Walikota Serang Syafrudin mengatakan pihaknya menerima aspirasi warga yang berunjuk rasa. Menurutnya pihaknya akan merealisasikan tuntutan warga yang berunjuk rasa.

“Kompensasinya belum cair. Yang pertama akan kita siasati, sebenarnya kompensasi dari BTT. Hanya BTT terganjal oleh anggaran perubahan yang sudah dibahas, jadi ya menunggu perubahan paling sekitar pertengahan atau akhir september ini bisa terealiasai. Angkanya sesuai kesepakaran bersama waktu itu. Sementara kita tutup dulu satu hari atau dua hari. Kita akan musyawarah kembali. Kita mah cari yang terbaik aja sesuai keinginan masyarakat. kalau pengen ditutup, kalau pengenya dibuka, yah dibuka,” ujarnya ditemui di gedung DPRD Kota Serang. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini