Beranda Opini Terbunuh Udara Kotor

Terbunuh Udara Kotor

Ilustrasi - foto istimewa

Oleh : Jihan Fatma, Mahasiswi Fakultas Ekonomi, Prodi D3 Sekretari, Universitas Pamulang

 

Polusi udara yang kian disepelekan

Pastinya anda sudah lelah dengan semua keadaan pandemi saat ini, dan seharusnya anda juga lelah dengan sekapan polusi udara yang terjadi. Karena beberapa peneliti mengungkapkan bahwa, terjadinya pandemi Covid-19  yang semakin meluas itu berkaitan dengan adanya udara yang kotor di sekitar kita. Polusi udara merupakan permasalahan yang sudah umum dan juga terjadi di berbagai tempat di dunia.

Polusi udara memiliki dampak yang besar pada kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya, jangan pernah kamu sepelekan polusi udara karena dapat memicu beragam penyakit.

Mengapa udara tersebut dapat memicu penyakit bagi tubuh, karena ketika udara yang kita hirup itu sudah bercampur dengan zat beracun yang berasal dari asap kendaraan, limbah pabrik, debu – debu, serta asap yang terjadi akibat pembakaran hutan.

Polusi udara dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu polusi udara yang terjadi di luar ruangan dan polusi udara yang terjadi di dalam ruangan. Polusi udara yang terjadi di luar ruangan bisa disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil, asap kendaraan, asap pabrik, dan asap rokok.

Sementara, polusi udara yang dapat terjadi di dalam ruangan adalah karena adanya bahan kimia di rumah seperti asap rokok, asap dari aktivitas memasak di dapur yang tak terdapat exhausfan dan bau dari dalam ruangan karena kecoak, kotoran tikus, serta debu – debu.

Bahaya dan risiko yang ditimbulkan akibat udara kotor

Bahaya dari polusi udara bagi kesehatan memang banyak, contohnya jika orang tua yang terkena polusi udara, bisa mengakibatkan risiko serangan jantung, dan stroke, jika seorang ibu hamil yang terpapar, oleh polusi udara perkembangan ginjal serta paru-paru si janin dalam kandungannya dapat terhambat, bahkan berisiko keguguran. Orang di segala usia yang sering terpapar polusi udara pun sangat berisiko terkena beragam penyakit seperti penyakit asma, diabetes, hingga kanker.

Polusi udara tidak hanya merusak kesehatan,  akan tetapi polusi udara juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti meningkatnya limbah plastik. Mengapa hal tersebut dapat terjadi, karena sebagian orang sudah menyadari bahwa lingkungan udara di sekitar mereka sudah terasa buruk. Itu sebabnya mereka memilih layanan pesan – antar untuk membeli makanan, dan berbelanja kebutuhan pokok, hal itu memang membantu pada saat pandemi seperti ini karena memudahkan banyak orang dan lembaga terkait, serta dapat meminimalisir penularan virus Covid-19, karena tidak keluar rumah.

Tapi akibatnya, limbah plastik dari kemasan makanan dan pembungkus dari belanjaan tersebut dapat meningkatkan jumlah dari limbah plastik. Hal tersebut menjadi masalah baru yang tengah dihadapi oleh negara kita dan negara lain, persoalan limbah plastik yang sering muncul juga sangat beragam, mulai dari masalah angin yang membawa puing – puing plastik ke jalanan, hingga plastik yang dibuang ke sungai dan hanyut ke laut.

Adanya korban dari pencemaran udara

Kematian akibat polusi udara sering terabaikan, karena dampaknya tidak langsung terlihat, dibandingkan dengan kematian akibat kecelakaan, yang langsung terlihat saat itu juga, sehingga kita tidak terlalu menyadari betapa berbahayanya polusi udara bagi kesehatan tubuh. Kematian akibat polusi udara terjadi setelah racun-racun yang terbawa udara, kita hirup lalu mengendap di dalam tubuh kita dan memunculkan berbagai penyakit, seperti gangguan paru – paru, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Karena tingginya tingkat polusi udara, menjadikannya salah satu faktor penyebab kematian yang utama, polusi udara menyumbang sekitar 40 persen kematian seseorang di berbagai negara, dengan angka kematian 3,4 juta pada tahun lalu.

Efek rumah kaca dan penggundulan hutan yang menjadi penyebab utama dari munculnya polusi udara

1. Efek rumah kaca

Sebenarnya efek ini berfungsi baik bagi bumi,  yakni untuk mengangkat suhu di bumi sehingga mencapai suhu yang tepat, sebagai tempat tinggal manusia dan makhluk hidup. Efek rumah kaca merupakan istilah untuk menggambarkan proses sinar matahari yang sebagian dipantulkan dan sebagian lagi diserap, lalu diradiasikan ulang melalui gas rumah kaca yang terdiri atas uap air, karbondioksida (CO2), metana, nitrous oxide (N2O), ozone, dan gas kimia buatan seperti CFC. Efek Rumah Kaca ini masih berkaitan erat dengan penipisan lapisan ozon. Tetapi, karena adanya kegiatan dari manusia, yang bisa membuat gas-gas rumah kaca  di atmosfer menjadi semakin kuat, dan itu mengakibatkan lapisan ozon kian menipis.

Kegiatan dari manusia yang mempengaruhi penipisan ozon, antara lain adalah  :

A. Adanya penebangan serta pembakaran hutan : karena pohon memiliki kemampuan untuk mengikat CO2 yang ada di udara, apabila jumlah pohon semakin berkurang, jumlah CO2 di udara akan semakin meningkat dan mempengaruhi keseimbangan gas rumah kaca.

B. Penggunaan bahan bakar fosil : hasil pembakaran dari bahan bakar tersebut  menimbulkan peningkatan jumlah CO2 yang ada di udara.

C. Pencemaran yang terjadi dilaut : air laut memiliki peran penting untuk menyerap CO2 dalam jumlah yang besar, akan tetapi karena adanya pencemaran di laut, menyebabkan laut tak mampu melakukan fungsinya dengan baik.

D. Limbah dari industri : adanya kegiatan di pertambangan, kegiatan rumah tangga, serta kegiatan di peternakan, yang membuat limbah-limbah tersebut memunculkan gas rumah kaca secara berlebih dalam proses kegiatannya.

E. Pembuangan limbah : limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polusinya berupa gas H2S yang menimbulkan bau busuk.

2. Penggundulan hutan

Pohon dan tanaman memiliki fungsi yang penting dalam proses penyerapan polusi, yang bertebaran di udara dan mengurangi gas rumah kaca yang ada di atmosfer, sama halnya juga dengan fungsi hutan, yang berfungsi sebagai pabrik penghasil oksigen.

Itu sebabnya hutan dijuluki sebagai “Paru-paru Dunia”. Julukan tersebut diberikan pada pepohonan maupun hutan, maksud dari julukan tersebut adalah, dunia bernapas melalui pohon karena pepohonan mampu menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen, yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, pohon dan hutan juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai penyerap air hujan, agar tidak terjadi banjir.

Bayangkan jika banyaknya pohon dan hutan ditebangi secara liar dan dibakar dengan sengaja, hanya untuk memuaskan keinginan manusia, pasti tidak akan ada habisnya bukan?. Semua kegiatan tersebut, dapat membuat perubahan suhu di bumi semakin meningkat menjadi lebih panas, lalu akan menimbulkan pemanasan global yang berdampak kepada proses pencairan es di bumi bagian kutub Utara maupun kutub Selatan, sehingga air laut semakin tinggi dan mengganggu kegiatan perekonomian, air laut yang meninggi itu juga berdampak kepada berkurangnya pasokan air bersih.

Penanggulangan terhadap pencemaran udara di kalangan masyarakat

Bagaimana sih, cara mengurangi polusi udara yang kian bertambah ?, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan, dengan menggerakkan program penghematan energi serta penyuluhan seperti :

1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang kondisi udara yang tidak lagi sehat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya polusi udara di berbagai media, contohnya media cetak, elektronik maupun media sosial.

2. Memaksimalkan pemantauan polusi udara, kepada masyarakat seperti membuat dan memperbanyak alat untuk mengukur kualitas udara, serta memberikan informasi  yang mudah dimengerti oleh masyarakat tentang tingginya polusi yang terjadi.

3. Menaikkan harga jual pada bensin, agar masyarakat lebih  menggunakan transportasi umum dan secara tidak langsung mengurangi emisi kendaraan bermotor.

4. Membuat parkiran, dekat dengan sarana transportasi umum yang aman dan nyaman, sehingga dapat menampung kendaraan masyarakat yang akan menggunakan transportasi umum.

5. Mengkampanyekan penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, contohnya mobil dan motor listrik.

6. Melarang penggunaan produk – produk yang mengandung bahan CFC, serta mengadakan konferensi internasional untuk meningkatkan kesadaran mengenai dampak masalah ini dan juga melakukan tindakan perbaikan, serta melakukan pencegahan yang sesuai.

7. Meningkatkan kegiatan, untuk program penanaman pohon, serta menambah area hijau di seluruh wilayah, agar menambah sumber oksigen yang ada di kota, dan melakukan penanaman kembali pada hutan yang terkena penebangan maupun yang mengalami kebakaran.

8. Mempersiapkan sistem layanan kesehatan untuk melayani masyarakat yang terdampak oleh polusi udara.

9. Membuat undang-undang dan peraturan yang baik, seperti peraturan penggunaan bahan bakar kendaraan yang sesuai standar, peraturan tentang uji emisi kendaraan bermotor, serta peraturan untuk mengurangi polusi udara dari industri.

Mengurangi polusi udara

Dapat dimulai dari, diri sendiri dan lingkungan kita, seperti  :

1. Menggunakan produk daur-ulang : Dengan menggunakan produk daur ulang, penggunaan energi dan polusi bisa berkurang.

2. Menggunakan produk sustainable : Produk yang aman untuk dipakai setiap saat, contohnya wadah bekal makanan dan minuman.

3. Perbanyak menanam tanaman di sekitar rumah : Menanam tanaman di halaman rumah dapat menjadi langkah kecil untuk mengurangi polusi udara secara signifikan. Selain itu tanaman juga dapat menurunkan kadar nitrogen dioksida, karbon dioksida dan monoksida.

4. Bersepeda, berjalan dan menggunakan transportasi umum : Menggunakan transportasi umum saat bepergian, dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi polusi udara. Bahkan kamu juga dapat berkontribusi mengurangi polusi serta kemacetan.

5. Bercocok tanam : Buah dan sayur dapat dengan mudah kita jumpai di pasar maupun supermarket. Tetapi tahu kah kamu, apa saja yang telah dilalui semua bahan makanan tersebut, agar bisa tersaji dengan segar di hadapan kita ?, semua bahan makanan tersebut pasti sudah terkontaminasi oleh bahan kimia, yang digunakan untuk menjaga kesegaran bahan makanan itu, pastinya kamu tidak inginkan bahan kimia itu masuk ke tubuhmu. Cara yang paling tepat untuk ikut mengurangi polusi udara, adalah dengan menanam bahan makanan sendiri, bahan makanan yang mudah untuk ditanam, seperti menanam tomat, cabai, sawi hijau, dan selada. Dengan begitu kamu bisa lebih berhemat, pastinya bahan makanan tersebut juga bebas dari bahan kimia.

6. Mengkonsumsi makanan organik, dan mengurangi makan daging : Merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan, mengurangi makan daging beberapa hari dapat membantu menurunkan polusi udara, dan dapat membuat pengeluaran biaya untuk makanmu berkurang. Selain itu, juga dapat mengurangi emisi dari transportasi serta energi yang diperlukan untuk mendapatkan makanan kita .

Kita dapat menjadi contoh yang baik bagi keluarga, teman, serta lingkungan sekitar,  untuk melakukan perubahan, jangan sampai kamu yang terbunuh udara kotor, karena lalai. Mari kita kendalikan polusi udara yuk, agar tidak banyak masalah yang datang, serta mulai memperbanyak pohon dan tumbuhan, agar mendapatkan lebih banyak udara yang menyehatkan, di saat bumi yang semakin menua.

(***)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini