Beranda Bisnis Terapkan Protokol Kesehatan, Omzet Penjual Ikan Cupang di Cilegon Ini Tetap Melejit

Terapkan Protokol Kesehatan, Omzet Penjual Ikan Cupang di Cilegon Ini Tetap Melejit

Khoirul Adam mulai menggeluti secara serius dunia jual-beli ikan cupang ini sejak tahun 2008-2016

CILEGON – Di masa pandemi, selain meningkatnya jual-beli sepeda, ternyata bersamaan juga dengan bermunculannya pedagang ikan cupang hias. Bukan hanya anak-anak, ikan mungil ini juga diminati orang dewasa dan public figure.

Salah satu peternak ikan cupang, Khoirul Adam mulai menggeluti secara serius dunia jual-beli ikan cupang ini sejak tahun 2008-2016. Awalnya ia fokus di cupang aduan, namun tahun ini kembali aktif lagi beternak ikan cupang hias.

Lewat akun Instagramnya @kayyisa_betta ia sudah menjual dan melelang ikan-ikan cupangnya hingga ke luar kota.

“Kita jual ikan cupang dengan beragam jenis. Ada jenis plakat multi colour, nemo candy, avatar, giant multi colour, giant nemo dan banyak lagi. Peminat ikan cupang hias ini meningkat apalagi di masa pandemi. Bisa jadi teman dan obat setres selama di rumah aja,” terang Adam sewaktu ditemui di kediamannya, Minggu (25/10/2020).

Adam mengaku cukup kaget karena di masa pandemi ini omzet meningkat drastis dibandinag hari biasa sebelum ada corona.

“Omzet jauh berbeda dari biasanya. Melejit hingga 65—75%. Perbulan omset bisa mencapai angka 15—20 juta,” katanya antusias.

Saat ditanya rahasia cara beternak ikan cupang, ia mengatakan siapa pun pasti bisa namun yang sulit menjaga anak ikan tersebut dari satu hari sampai ke usia panen. Kira-kira 3 sampai 6 bulan.

“Butuh felling, teliti, dan perhatian yang maksimal. Kudu sabar sih kuncinya,” tambahnya.

Kalau sampai jadi, kata dia, ikan cupang hias bisa dijual di kisaran harga Rp35 ribu sampai Rp1 juta rupiah.

Adam memiliki satu orang karyawan untuk setiap hari mencari pakan ikan, cacing sutra dan kutu air atau jentik nyamuk. Ia juga memiliki dua lokasi farm atau peternakan. Satu di Cibeber Timur RT.01 dan lainnya di Cibeber Barat RT.04.

“Karena pandemi, kami membatasi pengunjung. Dan kalaupun mau masuk kami sarankan pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” ucapnya.

“Dari dulu saya berharap bisa bersaing kualitasnya dengan negara-negara tetangga seperti Thailand. Di sana sangat pesat perkembangannya hingga mendunia karena support penuh dari pemerintah setempat,” katanya.

Untuk mencapai itu, ia berharap kepada pemerintah di wilayahnya untuk mendukung pula para peternak ikan cupang hias yang ada di Indonesia agar bisa bersaing di tingkat internasional.

(AU/Red/SG)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini