
SERANG – UPA Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada Senin (7/7/2025) Ini menggelar seminar tantangan dan peluang profesi pustakawan di era disrupsi.
Dalam acara yang sama juga terjadi penandatanganan kerja sama di Ruang Multimedia, Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang itu turut dihadiri Rektor Untirta Prof. Fatah Sulaiman, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara, Kepala UPA Perpustakaan Untirta, Firman Hadiansyah dan para pustakawan.
Menurut Firman, UPA Perpustakaan Untirta selalu berusaha memberikan pelayanan yang terus berkembang.
“Proses pelayanan kami lakukan adalah lebih dari 30 ribu orang dan kami harus berusaha semaksimal mungkin akan memberikan pelayanan dan berkerja sama berbagai lapisan agar tingkat kegemaran membaca atau indeks kegemaran membaca di Banten itu bisa meningkat,” ujarnya.
Kepala DPK Banten, Usman Asshiddiqi Qohara menyebutkan para pustakawan sudah menjadi elemen paling penting dalam lingkup perpustakaan. Namun, dalam memajukan perpustakaan harus dilakukan bersama-sama dalam menjalaninya.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, dengan semangat yang sama, untuk memajukan perpustakaan bukan hanya sekadar baca tulis melainkan juga soal kecerdasan dan pemberdayaan,” ujarnya.
Rektor Untirta Prof. Fatah mengungkapkan bahwa Untirta sudah melakukan perbaikan dan implementasi dalam memajukan literasi baik di Untirta maupun dalam jangkauan yang lebih luas di masyarakat.
“Perayaan ini akan memajukan literasi kita khususnya di Provinsi Banten dan Untirta. Kita sudah berkomitmen berkolaborasi meningkatkan kapasitas dan kualitas bacaan. Khususnya yang ada di Untirta baik text book maupun digital, baik jurnal, buku ajar maupun text book lain yang digerakkan oleh akademisi di Untirta dan itu bisa diakses,” ungkapnya.
Perpustakaan Untirta di bawah kepemimpinan Firman Hadiansyah, lanjut Rektor, telah menyiapkan pelayanan yang kualitasnya jauh lebih bagus. Jadi pustakawan bukan hanya menyiapkan fasilitas bacaan tapi juga memberikan kesadaran soal peningkatan literasi bukan hanya buat akademisi kampus melainkan juga untuk masyarakat.
“Seperti yang sudah kita siapkan kampung literasi di sekitar kawasan kampus yang kita bina,” imbuhnya. (*)