Beranda Hukum Tanpa Karcis, Oknum Pungut Biaya Masuk ke Pulau Cangkir

Tanpa Karcis, Oknum Pungut Biaya Masuk ke Pulau Cangkir

Gerbang masuk wisata Pulau Cangkir, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. (Dhe/Bantennnews.co.id)

TANGERANG – Pengunjung tempat wisata ziarah Pulau Cangkir di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan pungutan oleh oknum di lokasi tersebut. Ada dua pungutan duit Rp10 ribu. Pada pintu masuk pertama menggunakan karcis, pada pintu kedua tanpa menggunakan karcis atau tanda pembayaran apapun.

Di pintu masuk kedua, ketika wisatawan meminta tanda pembayaran berupa tiket atau karcis, oknum tersebut menolak memberikan tanda pembayaran. Alasannya, pungutan tersebut untuk biaya perawatan wisata ziarah tersebut.

“Kalau di pintu masuk pertama ada karcis tanda masuk sebesar Rp10 ribu. Di situ jelas mencantumkan Pemerintah Desa Kronjo. Ada mencantumkan dasarnya dari Peraturan Desa (Perdes) nomor 01 tahun 2015 tentang pengelolaan kawasan Desa Kronjo,” kata Faturahman kepada BantenNews.co.id, Jumat (21/8/2020).

Karcis pada pintu masuk pertama. (Ist)

Karcis tersebut ditandatangani oleh Pemerintah Desa Kronjo. Fatur mengaku tidak keberatan jika mengeluarkan uang untuk karcis masuk, terlebih jelas peruntukannya. “Kalau ada karcis nggak masalah. Artinya pihak desa yang penting bisa mengelola wisata ini jadi pemasukan desa yang penting ada pertanggungjawabannya berupa pemeliharaan fasilitas dan keamanan wisata,” jelasnya.

Ia menjadi keberatan karena kembali diminta “duit masuk” setelah sekira 200 meter dari pintu pertama. “Saya nggak keberatan kalau ada karcis atau bukti pembayaran lain. Ini saya minta malah bilang nggak ada. Lah, saya bingung, duitnya buat apa. Pertanggung jawabannya seperti apa,” kata dia.

Praktik pungutan tersebut, menurutnya sangat membuat wisatawan tak nyaman. Apalagi pungutan tersebut dilakukan di luar kebijakan pemerintah desa setempat. “Duit 10 ribunya sih nggak masalah, tapi pertanggung jawaban kepada publik seperti apa. Masa orang duduk-duduk aja harus dibayar. Kalau nunggu kendaraan kita sih jelas kerjanya,” kata dia.

Ia meminta agar pihak terkait dapat melakukan pembenahan. Selain dapat menarik wisatawan untuk datang juga dapat membuat nyaman para peziarah yang ingin datang.

Dikonfirmasi akan hal ini, Kepala Desa Kronjo Trisno belum merespons panggilan wartawan. (you/red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini