TANGSEL – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali menjadi zona merah Corona Virus Disease (Covid-19), setelah sebelumnya zona oranye. Kini, Status Tangsel menjadi sama dengan Kota dan Kabupaten Tangerang.
Walikota Tangsel Airin Rachmy Diany beberapa kali menyampaikan, hal itu disebabkan oleh warga luar Tangsel yang datang ke Tangsel dengan membawa Covid, atau import cast.
Dengan berubahnya status Tangsel tersebut, Airin mengikuti instruksi Gubernur Banten untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tak hanya itu, gugus tugas tingkat RW yang sebelumnya dibekukan, akan diaktivasi kembali.
“Jadi kami masih mengacu kepada Peraturan Gubernur (Pergub) yang minggu lalu pak gubernur mengevaluasi akhirnya PSBB sewilayah banten. Kita masih mengikuti pergub yang lama,” terang Airin di Pamulang, Senin (14/9/2020) kemarin.
“Sebetulnya Minggu lalu sudah saya perintahkan kepada para Camat dan Lurah untuk mengaktivasi. Minggu ini kita akan lakukan evaluasi, saya akan vicon dengan RT/RW untuk memastikan bahwa tugas mereka kita aktivasi kembali dalam rangka protokol kesehatan,” tambah dia.
Menurut Airin, pihaknya tidak akan mengadakan posko cek poin dan memberlakukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) lagi, karena dia anggap tidak efektif.
“Kita akan aktivasi gugus tugas tingkat RT dan RW. Kalau kemarin cek poin dan Bansos, kalau sekarang mungkin mendorong agar gugus tugas mengingatkan masyarakat berdisiplin dengan protokol kesehatan,” ujarnya.
Terkait pesta pernikahan atau perayaan lainnya di Kota Tangsel, Airin akan memperketat kembali.
“Kita akan perketat lagi tapi kita akan lihat datanya. Sebagai contoh, Tangsel masuk zona merah lagi sekarang. Kami tanya, zona merahnya kenapa, karena akibat ada yang meninggal dan beberapa kriteria tertentu. Tapi sepanjang hal-hal ini tidak terpenuhi maka Tangsel juga bisa menjadi zona orange lagi. Nah ini yang menjadi panduan,” pungkasnya. (Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
