Beranda Bisnis Tak Terpengruh Pandemi, Permintaan Timun Suri Tetap Melejit Saat Ramadan

Tak Terpengruh Pandemi, Permintaan Timun Suri Tetap Melejit Saat Ramadan

Petani Timun Suri di Kecamatan Baros memperlihatkan hasil panen - (Nindia/BantenNews.co.id)

KAB. SERANG – Saat bulan Ramadan biasanya banyak ditemui pedagang Timun Suri yang berada di pinggir-pinggir jalan. Timun Suri menjadi salah satu buah yang menjadi primadona saat bulan puasa.

Para pengunjung atau pengendara yang sekadar melintas ke Kecamatan Baros, Kabupaten Serang dapat menemui banyak perkebunan Timun Suri yang memanjakan mata saat musim panen seperti sekarang. Para penanamnya seperti warga sekitar Kecamatan Baros.

Arbili (30) salah satu petani Timun Suri yang berada di Desa Sidamukti mengaku menekuni usaha menanam Timun Suri sejak tahun 2020. Usaha tersebut ia lakukan bersama kakaknya.

Sebelumnya Arbili pernah bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan, namun akibat terkena dampak pengurangan pegawai, ia akhirnya memutuskan untuk bercocok tanam demi bertahan hidup.

“Saya tanam Timun Suri biasanya menjelang Ramadan, mau nyambut bulan Ramadan pasti nanam. Kalau bulan biasa gak pernah nanam. Biasanya Timun Suri yang saya tanam, dijual ke luar Banten. Ada yang ke Jakarta,” ujarnya pada BantenNews.co.id, Minggu (18/4/2021).

Umur panen Timun Suri yang ia dan kakaknya tanam di lahan seluas 3.000 meter yakni sekitar 2 bulan atau 60 hari.

Ia menyebutkan di masa pandemi seperti ini penjualan Timun Suri ke tengkulak maupun yang ia jual secara langsung justru mengalami kenaikan.

“Alhamdulillah tidak berpengaruh saat masa pandemi. Yang beli masih ada bahkan masih ada yang kekurangan jadi gak mencukupi. Kadang ada yang nyari dan gak kebagian,” katanya.

Selain Timun Suri, Arbili juga menekuni usaha menanam Melon dan Cabai. Ia mengaku menanam Timun Suri lebih mudah dibandingkan menanam Melon.

Sementara itu, Sukenda (42) selaku Ketua RT 07 RW 04, Kampung Parumasan, Desa Sidamukti yang juga pemilik lahan seluas 4.000 meter untuk Timun Suri dan sawah menyebutkan penanaman Timun Suri sudah dilakoni oleh warganya sejak dulu.

“Kalau dihitung yang nanam Timun Suri itu hampir satu kampung. Cuma tradisi di kampung sini udah dari dulu, bulan puasa pada nanam semua,” ujarnya.

Timun Suri yang ia tanam kemudian ia jual ke daerah sekitar Kecamatan Baros, Serang dan Jakarta. Dari penjualan tersebut ia mengaku dapat memperoleh keuntungan sekitar Rp3 juta.

“Dari Kota Serang juga banyak yang datang ke sini karena sudah terkenal yang sering nanam ya di Kecamatan Baros ini,” kata Sukenda.

(Tra/Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini