Beranda Peristiwa Tak Bersertifikat Kesehatan Hewan, 60 Ekor Kambing Asal Lampung Ditolak Masuk Banten

Tak Bersertifikat Kesehatan Hewan, 60 Ekor Kambing Asal Lampung Ditolak Masuk Banten

Pejabat Karantina Pertanian Cilegon melakukan penolakan masuknya 60 ekor kambing asal Lampung - foto istimewa

CILEGON – Pejabat Karantina Pertanian Cilegon melakukan penolakan masuknya 60 ekor kambing asal Lampung.

Menurut Basid, Dokter Karantina Hewan pada Karantina Pertanian Cilegon yang bertugas, 60 ekor kambing yang dimuat dalam mobil pick-up itu tidak mengantongi Sertifikat Kesehatan Hewan dari daerah asal sehingga tidak terjamin kesehatannya.

“Tim kami menolak masuknya kambing dari Lampung yang berjumlah 60 ekor dari sebuah mobil pick up di Pelabuhan Merak,” terang Basid melalui siaran tertulis, Kamis (8/4/2021).

Petugas Karantina melakukan pemeriksaan rutin terhadap kendaran yang baru keluar kapal. Setelah diperiksa terdapat satu kendaraan yang memuat kambing tidak dapat menunjukan Sertifikat Kesehatan Hewan dari Karantina Lampung.

Hal ini menurut Basid melanggar ketentuan Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan pasal 35 juga Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan sehingga ia menempuh langkah penolakan.

“Kambing yang dibawa itu tidak dilengkapi Sertifikat Kesehatan Hewan dari Lampung, dilakukan Penolakan masuk Cilegon, Banten,” katanya.

Sementara itu di tempat terpisah
Arum Kusnila Dewi, Kepala Karantina Pertanian Cilegon menyatakan pihaknya berkomitmen dalam memastikan dan menjamin hewan ternak yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak dalam keadaan sehat tidak membawa penyakit. Terlebih menurut Arum, ternak tersebut akan dipotong untuk konsumsi masyarakat.

Untuk diketahui beberapa penyakit kerap menyerang kambing seperti Brucellosis, Anthrax dan Scabies. Bahkan, penyakit ini bersifat zoonosis; dapat ditularkan secara alami dari hewan ke manusia.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini