Beranda Pendidikan Tahun Ajaran Baru, Hanya 4 Siswa yang Daftar di SD Negeri 1...

Tahun Ajaran Baru, Hanya 4 Siswa yang Daftar di SD Negeri 1 Pasir Gombong Lebak

Ilustrasi - foto istimewa Orami.com

LEBAK – Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Pasir Gombong, yang berlokasi di Desa Pasir Gombong, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, hanya mendapatkan 4 peserta didik, hingga masa penerimaan murid baru melalui Sistem Penerima Murid Baru (SPMB) pada tahun ajaran 2025/2026.

Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Hadi Mulya membenarkan, bahwa SDN 1 Pasir Gombong baru mendapat 4 peserta didik di tahun ajaran 2025/2026. Jumlah tersebut sama dengan tahun kemarin.

“Betul, bahwa SDN 1 Pasir Gombong hanya ada 4 siswa baru. Menurut data dari Dapodik, jumlah keseluruhan siswanya hanya ada 23 siswa,” kata Hadi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/7/2025).

Ia mengatakan, lokasi di SDN 1 Pasir Gombong tersebut berada di area pertambangan emas yang kini sudah ditinggalkan dengan sedikit warga lokal yang tinggal menetap.

“Masyarakat aslinya sedikit, dulunya kan banyak pendatang, karena area tambangnya sudah tidak produktif, makannya warga pendatangnya meninggalkan tempat tersebut yang mengakibatkan murid batunya cuma 4 siswa,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, walaupun peserta didiknya hanya 4 orang sekolah tersebut tidak akan ditutup dan tetap beroperasi. Hal tersebut dilakukan guna memastikan kebutuhan pendidikan anak-anak di wilayah itu tetap terpenuhi sesuai dengan aturan perundang-undangan sampai sekolah tersebut sampai di titik tak mendapatkan murid sama sekali.

“Padahal, di daerah itu SD itu jauh-jauh. Bisa dibilang SD Negeri Pasir Gombong 1 itu satu-satunya sekolah di kawasan tersebut,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kondisi tersebut hampir sama dengan SD Negeri 3 Jatake di Kecamatan Panggarangan yang kini hanya memiliki sekitar 28 siswa dan SD Negeri 2 Cihambali di Kecamatan Cibeber yang kini hanya memiliki 29 siswa.

“Dengan sedikitnya murid maka penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan menjadi sedikit karena menyesuaikan dengan jumlah murid. Dengan sedikitnya dana BOS yang diterima, tak hanya operasional sekolah yang kemungkinan menjadi terbatas, namun upah terhadap guru honorer juga tentu terancam terganggu,” ucapnya.

Baca Juga :  Pemkab Serang Kembali Luncurkan Program Kuliah Gratis

Penulis: Sandi Sudrajat
Editor: Usman Temposo