JAKARTA – Tim nasional Indonesia hanya butuh satu point untuk lolos pada putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (10/6/2025), di Stadion Sepak Bola Kota Suita, Prefektur Osaka, Jepang.
Tapi Jepang yang berjuluk “Samurai Biru” bukan menjadi tim yang enteng untuk dikandaskan. Laga ini menjadi ujian penting bagi persiapan tim ”Garuda” menuju ronde keempat kualifikasi.
Jepang memang tim yang tanggauh. Sejak menyambangi Jepang untuk laga internasional pada Piala Kirin 1979 hingga lawatan terakhir di kualifikasi Piala Dunia 1990, Indonesia selalu pulang dengan kekalahan mutlak.
Tidak sekadar tumbang, Indonesia juga gagal mencetak gol
pada laga tandang di Jepang. Pada tiga pertandingan di Jepang, Indonesia kemasukan 12 gol. Catatan itu terdiri dari kekalahan 0-4 pada Piala Kirin 1979, takluk 0-3 pada kualifikasi Olimpiade 1988, dan kalah telak 0-5 pada kualifikasi Piala Dunia 1990.
Laga melawan Jepang pada pertarungan terakhir putaran
ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 tidak bermakna apa pun
bagi langkah kedua tim itu. Jepang sudah memastikan lolos
ke babak utama Piala Dunia 2026.
Sementara Indonesia telah memastikan satu tempat dari jatah enam tim yang akan melanjutkan persaingan ke putaran keempat pra-Piala Dunia 2026.
”Kami datang ke Jepang dengan suasana tim yang sangat baik. Tekad kami adalah melanjutkan performa positif setelah mengalahkan China,” ucap Pelatih Indonesia Patrick Kluivert.
Dengan kondisi itu, raihan satu poin yang dibawa pulang
dari Suita akan memasukkan Kluivert dalam catatan sejarah
sepak bola Indonesia. Juru taktik asal Belanda itu berambisi
menjadi pelatih pertama yang menghindarkan timnas Indonesia dari kekalahan serta mencetak gol di kandang Jepang.
Satu poin dari Jepang akan meningkatkan kondisi moral
skuad Garuda. Alasannya, Jepang adalah tim terbaik di Asia
saat ini. Maka, laga nanti amat penting sebagai persiapan Indonesia menjelang bertarung menghadapi tim-tim Jazirah
Arab pada putaran keempat, Oktober mendatang.
Adapun Suita akan menjadi kota ketiga yang disambangi Indonesia untuk menghadapi Samurai Biru. Pada tiga laga tandang sebelumnya, Indonesia bermain dua kali di Tokyo pada
Piala Kirin 1979 dan kualifikasi Olimpiade 1988. Laga terakhir
ke Jepang sebelum milenium baru tercipta di Hiroshima.
Indonesia tiba di Jepang pada Sabtu (7/6) malam. Puluhan diaspora Indonesia menyambut skuad Garuda di Bandara In-
ternasional Kansai, Osaka. Hari Minggu, Jay Idzes dan kawan-kawan memulai persiapan dengan menjalani latihan perdana.
Sumber: Kompas.id
, di Stadion Sepak Bola Kota Suita, Prefektur Osaka, Jepang. ){kind=link}