CILEGON – Syhabudin Sidik, politisi Partai Gerindra mengaku siap maju sebagai Calon Walikota Cilegon dalam kontestasi Pilkada 2020 mendatang, jika masyarakat menginginkannya untuk menjadi orang nomor satu di Kota Industri.
Menurutnya, memang Kota Cilegon butuh sosok baru guna membenahi sistem pemerintahan yang lebih baik lagi.
“Saya melihat di Cilegon ini butuh sosok baru yang dapat melakukan perbaikan ke depan, tentu perbaikan dalam segala hal, karena Cilegon ke depan itu penuh tantangan dan penuh harapan, nah dalam konteks itulah kemudian jujur saya secara pribadi saya tidak sanggup, karena untuk menjadi Walikota itu bukan hal yang murah di negeri ini. Tidak ada makan siang gratis, tapi kemudian kalau masyarakat memandu untuk melakukan kerja-kerja yang bermanfaat untuk masyarakat bukan sesuatu hal yang mustahil. Kalau masyarakat betul-betul memanggil dan saya diberikan jalan oleh Allah kenapa tidak, saya siap mengemban amanah,” ujarnya, Jumat (21/6/2019).
Dia menuturkan Pilkada adalah urusan berbasis politik. Sebab itu tidak cukup hanya niat semata. Sehingga diperlukan dorongan masyarakat yang kuat.
“Kalau hanya niat saja dan tidak punya basis politik yang bisa dikelola kan susah, jadi karena itu mudah-mudahan tidak berlebihan kalau masyarakat memanggil saya menjadi walikota, saya siap. Karena kan tentu urusan di dunia ini tidak bisa lari dari kenyataan sepanjang masyarakat memang memanggil, lalu ada jalan keluar yang bagus, ada harapan yang bagus tentu bukan tidak mungkin,” katanya.
Dia menuturkan bahwa setiap warga Cilegon mempunyai hak dan tanggung jawab untuk melakukan perbaikan bagi daerahnya.
“Tanggung jawab dimaksud adalah untuk melakukan perbaikan dalam tata kelola pemerintahan yang lebih luas yakni pemerintah kota. Selama ini berjalan bukan tidak baik, tentu pemerintah berjalan itu kan punya landasan berdasarkan program yang sudah dibuat pemerintah daerah melalui RPJMD yang prosesnya melalui mekanisme yang sudah tertuang,” paparnya.
Lantas apakah sudah melakukan komunikasi politik? Dia menyatakan pasca Pileg 2019 pihaknya terus menyerap aspirasi masyarakat.
“Jujur pasca Pileg 2019 dan menjelang pelantikan sebagai anggota DPRD Banten, politisi kan kerjaannya menyerap aspirasi masyarakat, dari tempat ke tempat, dari tokoh ke tokoh, dari komunitas ke komunitas, dan selain aspirasi juga kan ada masukan masukkan yang positif tentang harapan mereka, jangan sampai kita sebagai politisi itu hanya menangkap peluang dari kelompoknya saja, itu salah,” terangnya.
Dia mengakui bahwa peluang Partai Gerindra di Kota Cilegon saat ini cukup bagus. Sebab hanya membutuhkan dua kursi tambahan melalui koalisi untuk bisa mencalonkan Walikota. Dimana partai besutan Prabowo Subianto pada Pileg 2019 mendapatkan 6 kursi dan berpeluang menjadi pimpinan DPRD Kota Cilegon.
“Sementara ini saya belum berbicara ber-partnership atau berkoalisi dengan siapa, karena begini, formulasi saya adalah siapa sih yang sesungguhnya yang diharapkan dan diidolakan oleh masyarakat Cilegon, dari partai mana saja, sosoknya siapa saja, kira-kira begitu, nanti kemudian mengkristal. Jangan digiring oleh politisi, tapi biarkan masyarakat yang menggiring. Dengan begitu akan memudahkan kita untuk menangkap kompetitor kita di seluruh Kota Cilegon,” paparnya.
Dia mengungkapkan bahwa sementara ini pihaknya masih melihat peluang dan ingin mengetahui keinginan masyarakat.
“Saya belum bisa berbicara berkoalisi dengan siapa karena masih bicara soal masyarakat keinginannya kemana sih. Tapi memang saat ini tren Gerindra di Cilegon agak lumayan ya, dari tiga kursi menjadi enam kursi. Namun sementara ini biarkan mengalir dulu, biar nanti saat kita roadshow, oh kemauan masyarakat itu ternyata begini, oh begitu. Soal koalisi saya kira urusan injury time saja. Kalau ada peluang ya maju, karena kan mencalonkan diri itu tidak cukup dengan niat,” imbuhnya. (Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
