Beranda Artis Swara Jalawara Hawara Ajak Generasi Muda Memaknai Padi Sebagai Warisan Tradisi

Swara Jalawara Hawara Ajak Generasi Muda Memaknai Padi Sebagai Warisan Tradisi

Pertunjukan lintas disiplin seni bertajuk “Swara Jalawara Hawara: Suara Untuk Padi” yang diinisiasi pegiat seni asal Pandeglang, Rizal Mahfud - foto istimewa

PANDEGLANG – Pertunjukan lintas disiplin seni bertajuk “Swara Jalawara Hawara: Suara Untuk Padi” yang diinisiasi pegiat seni asal Pandeglang, Rizal Mahfud, berhasil terpilih sebagai karya kreatif inovatif yang difasilitasi dana abadi kebudayaan dana indonesiana.

Agenda kebudayaan ini akan berlangsung pada 21 – 22 Januari 2023 di Kebun Boeatan Tjibalioeng, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Swara Jalawara Hawara merupakan penciptaan karya kreatif inovatif yang mengkolaborasikan seni sastra dan seni musik dari warisan tradisi ngahuma. Dengan merekaciptanya ke dalam bentuk seni pertunjukan melalui konser musik.

Acara yang didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI ini akan menampilkan empat lagu yang dipilih sebagai karya utama, diantaranya tiga lagu aransemen dari lagu tradisi dan satu lagu karya baru sebagai masterpiece.

Meski berangkat dari kebudayaan warisan nenek moyang dulu, konser musik dengan panggung yang terbuat dari instalasi bambu ini akan membawa aliran musik yang sesuai dengan selera generasi muda masa kini.

Sembilan instrumen musik tradisi seperti calung renteng, angklung buhun, suling kumbang, karinding, gong lodong, omprang, dan lesung berpadu dengan piano, bass, dan drum. Kemudian, nada Salendro yang merupakan melodi khas Banten Selatan diharmonisasikan dengan musik pop-jazz, chill-out, sampai bossanova.

Menariknya lagi, Swara Jalawara Hawara sebagai pertunjukan lintas disiplin seni, menghadirkan pertunjukan musik dengan kolaborasi seni tari, pantomim, dan monolog dari para seniman muda Banten. Kegiatan pendukung lainnya pun akan turut memeriahkan “Suara Untuk Padi,” seperti diskusi mengenai ligar huma, pameran arsip sejarah huma, dan aksi tanam pohon. Baik konser musik Swara Jalawara Hawara maupun acara pendukungnya, dibuka untuk umum dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat secara gratis.

Dengan begitu, karya yang mencoba mengajak audiensnya bernostalgia mengenai perjalanan padi ini berharap mampu menyebarluaskan ingatan kolektif yang berkaitan dengan warisan tradisi huma serta beragam ritual dan seni yang terkandung di dalamnya.

Dan di sisi lain, juga berharap dapat menjadi langkah pemajuan kebudayaan ke dalam bentuk yang memiliki daya saing dengan konteks kebudayaan global tanpa mengesampingkan nilai kearifan lokal yang ada. Sehingga warisan kebudayaan dapat terus eksis mengikuti perkembangan zaman.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini