SERANG – Survei terbaru menyebutkan elektabilitas Capres 02,Prabowo Subianto terus meningkat. Itu berdasarkan survei litbang Kompas menyebut elektabilitas calon presiden Joko Widodo sebagai petahana sebesar 52,6 persen. Angka elektabilitas Jokowi ini melorot bila dibandingkan dengan survei sebelumnya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai rilis survei itu penting dicermati.
“Apapun tentu hasil survei Kompas terutama itu menjadi bahan penting bagi kita untuk lakukan evaluasi. Ya kan, masih ada waktu lah,” kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Zulkifli menilai dari hasil survei itu ada tren kenaikan suara capres nomor urut 02 yang didukung PAN, Prabowo Subianto. Dengan demikian, ia mengklaim bahwa strategi pendukung Prabowo sejauh ini sudah berhasil.
“Kalau tren naik berarti strategi kita sudah lumayan betul. Tinggal sekarang diperbanyak kegiatan-kegiatan. Saya berharap juga seluruh partai-partai politik bekerja keras,” ujar Zulkifli dilansir viva.co.id.
Menurut dia, strategi dari kubu pendukung Prabowo tidak banyak pilihannya. Dia menyindir banyak elite dan pengusaha yang sudah digaet oleh calon presiden petahana.
“Kita tentu tidak banyak pilihan ya. Karena kan elit-elit sudah sama incumbent, pengusaha besar sama incumbent, kita tersisa apa? Kita tersisa perang gerilya, apa tuh? Ya banyak turun. Banyak ke lapangan, itu aja,” kata Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sebelumnya, survei litbang Kompas menunjukkan pasangan calon Jokowi-Ma’ruf unggul 52,6 persen dibandingkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 32,7 persen. Adapun angka yang merahasiakan pilihannya sebanyak 14,7 persen. Sementara itu, margin of error sebesar 2,8 persen.
Hasil survei ini menurun dibandingkan beberapa survei seperti Saiful Mujani Research Center (SMRC) pada 7 Oktober 2018. Dalam survei SMRC, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin 60,4 persen dan Prabowo-Sandi 29,8 persen. (Red)