SERANG – Lembaga Survei Celebes Research Center (CRC) menyebut elektabilitas kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden fluktuatif sejak September 2018. Pada Paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, elektabilitas cenderung turun 0,1 persen.
“Paslon Jokowi-Ma’ruf turun. Dari 56,2 persen pada September 2018 menjadi 56,1 persen pada Januari 2019,” kata Direktur CRC Herman Heizer dalam konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/2/2019).
Sementara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami kenaikan sebanyak 0,4 persen. “Paslon Prabowo-Sandi, dari sebelumnya 31,3 persen pada September 2018, sekarang menjadi 31,7 persen,” tambahnya seperti dikutip dari pantau.com.
Dari hasil survei CRC ditemukan masih ada 12,2 persen pemilih yang belum menentukan paslon untuk pilpres 2019.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Anggawira mengkritisi hasil survei tersebut belum memotret suara dari para relawan. Angga meyakini Prabowo-Sandi memiliki suara cukup kuat dari relawan berbasis alumni demonstran 212 dan yang menginginkan 2019 ganti presiden.
“Saya yakini pada pilpres kali ini gerakan ini juga yang belum terpotret, gerakan berbasis kerelawanan. Prabowo-Sandi tidak hanya mengandalkan jejaring dari para partai. Yang terlihat sangat masif adalah relawan yang berbasis 212 dan relawan ganti presiden. Itu sangat luar biasa,” katanya ditemui di lokasi yang sama.
Sementara itu Politisi Golkar Bambang Soesatyo menyatakan penurunan 0,1 persen elektabilitas Jokowi-Ma’ruf tidak terlalu berpengaruh. Ia bahkan yakin, Paslon petahana akan tetap unggul sampai debat kedua pilpres nanti.
“Menurut saya penurunan 0,1 persen tidak terlalu signifikan. Saya yakin dan percaya kalau hasil survei debat pertama unggul pak Jokowi, debat kedua juga pasti unggul. Karena dia lebih menguasai lapangan dan punya datanya,” ucapnya. (Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
