KAB. SERANG – Aliran sungai irigasi di Desa Susukan, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, dipenuhi tumpukan sampah rumah tangga yang membentang sepanjang 3 kilometer diantara celah kehidupan sehari-hari warga.
Sampah yang didominasi plastik dan styrofoam itu menutupi hampir seluruh permukaan sungai hingga aliran air tak tampak sama sekali.
Pantauan BantenNews.co.id pada Selasa,(3/5/2025), menunjukkan kondisi sungai yang tak lagi mengalir dan berubah menjadi tempat penumpukan limbah. Warga yang tinggal di sekitar bantaran mengeluhkan bau busuk dan terganggunya aktivitas harian akibat pencemaran tersebut.
“Sampah ini sudah lama ada, tapi makin parah belakangan karena airnya nggak mengalir. Dulu sungainya bersih, alirannya dari wilayah Ragas ke Pamarayan. Kemungkinan besar sampah datang dari Tirtayasa dan Laban,” ujar Ijah, warga sekitar.
Menurut Ijah, sungai tersebut biasa dimanfaatkan warga untuk mandi dan mencuci. Namun kini, kata Dia, kondisi air yang kotor dan bau menyengat membuat warga tidak bisa lagi menggunakannya.
“Sekarang mau cebok aja susah, apalagi mandi. Airnya nggak bisa dipakai,” katanya.
Warga menduga peningkatan volume sampah terjadi sejak awal tahun. Namun, penumpukan semakin parah dalam beberapa bulan terakhir, seiring menurunnya debit air sungai.
“Kalau airnya ngalir, biasanya nggak sebanyak ini sampahnya. Tapi karena sekarang kering, ya numpuk semua,” kata dia.
Lebih jauh, untuk kebutuhan air bersih, sebagian warga mengandalkan pasokan dari Perusahaan Air Minum Daerah (PAM), karena sumur bor menghasilkan air asin.
“Kemarin ada juga yang ngebor, tapi sampai sekarang airnya belum dipakai,” tandas Ijah.
Penulis: Rasyid
Editor: Usman Temposo
.
