SERANG – Pasar manggis ke China, penerapan protokol ekspor untuk masuk ke negara tersebut, salah satunya adalah dengan mensyaratkan harus melalui proses packing house.
“Banten telah lama menjadi penghasil manggis yang produknya telah diekspor tetapi melalui daerah lain karena belum tersediannya packing house, namun saat ini sudah ada satu packing house yang berada di Kabupaten Serang,” ujar Arum Kusnila Dewi Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Kamis (17/12/2020).
Arum menyebutkan, bahwa pihaknya telah melakukan study banding ke packing house manggis binaan Karantina Pertanian Denpasar yang telah rutin mengekspor ke Tiongkok.
“Nanti prosedur ini akan kami terapkan di Banten untuk memastikan manggis yang diekspor tidak mengandung Organisme Pengganggu Tumbuhan,” jelasnya melalui siaran tertulis.
Bersama Arum, Heppy Diati, Kasie Karantina Tumbuhan menerangkan prosedur ekspor manggis yang telah dilakukan di Bali
Mula-mula manggis dibersihkan dengan air mengalir tanpa ada penambahan zat apapun, kemudian satu-persatu buah yang telah cuci tadi, dilakukan penyeprotan udara menggunakan kompresor untuk membersihkan dari debu dan kotoran.
“Tahapan ini juga berfungsi untuk menghilangkan semut dan kutu putih di kelopak buah. Setelah itu, lanjut grading, pelabelan dan terakhir manggis dikemas menggunakan kotak kemas berventilasi khusus yang dilapisi kertas,” terang Heppy.
(Red)
