
CILEGON – Masyarakat di Lingkungan Gerem Raya, RT 02/RW 04, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon mengeluhkan aktivitas operasi PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) pada Minggu (4/5/2025) malam.
Mereka mengaku waswas saat melihat kobaran api dari cerobong asap PT LCI yang menimbulkan suara bising hingga getaran pada dinding dan jendela rumah-rumah warga. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB dan berlangsung selama 1 jam.
“Iya, betul. Kejadiannya semalam, warga pada khawatir, keluar rumah. Pertama suara bising, kemudian rumah-rumah itu pada getar. Ini dari aktivitas PT LCI,” kata Ketua RW 04, Kasdi kepada BantenNews.co.id, Senin (5/5/2025).
Kasdi menjelaskan, meski belum ada kerusakan yang ditimbulkan, namun seluruh warga di wilayahnya mengaku resah dengan adanya peristiwa tersebut. Mereka khawatir terhadap dampak yang lebih besar dan berbahaya yang ditimbulkan dari aktivitas pabrik petrokimia tersebut.
“Wilayah kita ini cukup dekat dengan pabrik Lotte itu, kami khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kami merasakan dampaknya, tapi CSR, ketenagakerjaan dan sebagainya gak pernah masuk ke wilayah kami,” ucapnya.
Peristiwa itu juga kabarnya telah dilaporkan kepada manajemen PT LCI untuk ditindaklanjuti. Namun, hingga saat ini warga belum mendapat penjelasan resmi dari pihak perusahaan.
“Sudah saya sampaikan ke Humas (PT LCI), dia cuma jawab nanti disampaikan. Sampai sekarang belum ada apa-apa dari Lotte,” ujarnya.
Sementara itu General Affair Senior Supervisor and External Affair PT LCI, Cahyo Ahdiyatman menjelaskan bahwa memang saat ini tengah ada kegiatan flaring (pembakaran gas sisa produksi). Namun, ia belum mengetahui secara pasti di mana lokasinya.
“Untuk sementara statemen dari perusahaan belum ada. Kita lagi mengumpulkan informasi juga. Memang ada kegiatan flaring, cuma itu lokasi di mana apakah di LCTN (Lotte Chemical Titan Nusantara) atau di kami, kami masih ngecek,” jelasnya.
Dijelaskan Cahyo, aktivitas flaring itu dilakukan hanya sekali ketika operasional pabrik tengah dihentikan sementara (shutdown) dan menurutnya tidak berbahaya. Meski begitu, ia mengakui bahwa kegiatan tersebut sebelumnya tidak disosialisasikan kepada masyarakat.
“Namanya flaring itu hanya sekali lah ya, ketika shutdown atau apa jadi memang itu tidak berbahaya. Tapi kita masih cek dulu yang di dalam. Kalau ini (sosialisasi-red) kan ada pabrik misalnya Lotte Chemical Titan Nusantara itu kalau shutdown sudah terjadwal. Namanya flaring sudah terjadwal,” tutupnya.
Penulis: Maulana
Editor : Gilang Fattah