Beranda Cinta Studi Buktikan Bahwa Menikah Bikin Panjang Umur

Studi Buktikan Bahwa Menikah Bikin Panjang Umur

Ilustrasi - foto istimewa IDN Times

Statistik yang dilakukan pihak kesehatan pemerintah Amerika Serikat menyebutkan orang yang menikah bisa berumur panjang daripada mereka yang memilih untuk single atau jomblo.

Dilaporkan WebMD, studi baru dari National Center for Health Statistics (NCHS), salah satu bagian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS (CDC), mengungkapkan bahwa angka kematian dari pasangan suami-istri (pasutri) menurun 7 persen dari tahun 2010 dan 2017.

“Tak hanya angka bagi pasutri yang menurun, namun juga lebih menurun dari grup lainnya,” kata Sally Curtin, ahli statistik NCHS seperti dilansir detik.com.

Secara statistik, studi tersebut melaporkan bahwa angka kematian bagi mereka yang tak menikah hanya menurun 2 persen, sementara yang paling tinggi adalah angka kematian para janda, yang melonjak hingga 6 persen.

Sebagian manfaat menikah dapat dijelaskan dengan fakta bahwa orang-orang yang bertubuh sehat akan lebih mungkin memilih menikah, tambah Katherine Ornstein, seorang profesor geriatrik dan pengobatan palliatif di Mount Sinai Hospital.

Saat seseorang menikah, ada banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan. Misalnya memiliki asuransi kesehatan dan mendapatkan akses pelayanan kesehatan lebih baik. Di sisi lain, menikah juga memastikan bahwa kamu memiliki pasangan yang akan pasti merawat dan juga mengajak berperilaku atau gaya hidup sehat.

“Memiliki seseorang seperti suami atau istri akan cenderung mendorong perilaku kesehatan positif, misal periksa ke dokter, makan lebih baik, atau menjlani skrining. Pria cenderung memiliki kemampuan lebih kecil ketimbang wanita soal menjaga diri mereka sendiri,” ungkap Michael Rendall, direktur Maryland Population Research Center di University of Maryland.

Ornstein menambahkan, pernikahan juga menyingkirkan perasaan sendirian dan terisolasi. Dukungan dan interaksi sosial pada pasutri bermanfaat besar bagi kesehatan mental dan fisik. Hal ini menjelaskan juga mengapa para janda atau duda cenderung tampak buruk saat ditinggal meninggal oleh suaminya.

“Janda dan duda sering mengalami penyakit jantung, kesepian dan stres finansial. Mereka tak lagi memiliki pasangan untuk menjaga dan merawat mereka sehingga lebih mungkin untuk mengabaikan kesehatan mereka,” pungkasnya.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini