Beranda Pendidikan Stikes IMC Bintaro Batalkan Wisuda Salah Satu Mahasiswi

Stikes IMC Bintaro Batalkan Wisuda Salah Satu Mahasiswi

Kampus STIKES IMC Tangsel. (Ihya/bantennews)

 

TANGSEL – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ichsal Medical Center (Stikes IMC) Bintaro membatalkan salah satu mahasiswi untuk mengikuti wisuda pada 12 Oktober 2019 lalu.

Siti Nurkhairani, nama mahasiswi tersebut lantas mengundang kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan untuk mensomasi kepala Stikes IMC.

“Klien kami pada 8 Oktober 2019 telah memperoleh undangan untuk prosesi wisuda yang akan dilaksanakan 12 Oktober 2019. Klien kami juga sudah mendapatkan seragam toga wisuda,” terang kuasa hukum Siti Nurkhairani, Abdul Hamim Jauzie kepada awak media, Selasa (17/10/2019).

“Selanjutnya klien kami menerima surat pemberitahuan yang ditandatangani oleh Wakil Ketua I yang pada pokoknya Klien kami belum bisa mengikuti wisuda tahun ini dengan alasan Klien kami tidak memberikan laporan perkembangan pencapaian pendidikan kepada Yayasan Ichtiar Kasih Anak Nusantara selaku pemberi beasiswa,” lanjutnya.

Menurut Hamim, alasan pihak kampus membatalkan wisuda Siti lantaran dirinya tidak menjalani kewajibannya melaporkan perkembangan akademik kepada pimpinan yayasan yang telah memberikan beasiswa.

“Padahal saat menerima beasiswa, Klien saya ini tidak mendapatkan penjelasan soal kewajiban tersebut. Aturan membuat laporan itu dibuat saat klien sudah diterima untuk mendapatkan beasiswa. Artinya keputusan pihak kampus itu tidak jelas,” bebernya.

Hamim meminta agar pihak yayasan mau bertemu dengan kliennya dalam waktu 3 hari ke depan.

“Jika 3 hari ke depan Stikes tidak menyerahkan Ijasah, kami akan melaporkan pihak kampus ke Kemenristekdikti,” pungkasnya.

Sementara, Wakil Ketua II Bidang Non Akademik Stikeses IMC Bintaro, Daelami Ahmad, mengatakan,  batalnya wisuda dan ditahannya ijazah Rani bukan disebabkan persoalan administratif. Namun lebih pada persoalan sederhana, yaitu tidak adanya komunikasi Rani terhadap yayasan.

“Bukan soal administratif, karena mahasiswa yang belum selesai pembayaran saja di sini masih bisa ikut ujian skripsi, nanti saat mau wisuda baru dilunasi. Ya enggak mungkin kalau enggak ada sesuatu, tahun lalu kami sudah kasih kesempatan agar Rani menemui yayasan, tapi belum dilakukan,” tuturnya. (Ihy/Red)