Beranda Bisnis Stasiun Rangkasbitung Akan Dibangun Jadi Statsiun Ultimate

Stasiun Rangkasbitung Akan Dibangun Jadi Statsiun Ultimate

Statsiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak - (foto Sandi/BantenNews.co.id)

LEBAK – Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak akan dibangun dan diperbesar. Bahkan rencananya, Stasiun Rangkasbitung akan menjadi Stasiun Ultimate dengan kapasitas penumpang yang lebih besar

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jakarta dan Banten Kementerian Perhubungan, Rode Paulus mengatakan, jika pengerjaannya sudah dilakukan di tahun ini, dan ditargetkan pembangunannya selesai pada tahun 2024 mendatang.

“Untuk anggarannya sendiri bersumber dari APBN yang menelan anggaran sebesar Rp297,5 miliar,” kata Rode Paulus, selepas menggelar ekspose rencana pembangunan Stasiun Rangkasbitung, bersama pejabat Pemkab Lebak di Aula Rapat Puspemkab, Rabu (22/06/2022).

Ia menjelaskan, Stasiun Ultimate Rangkasbitung atau stasiun terakhir dari Tanah Abang dan Merak itu pengerjaannya akan dibagi dua tahap, yang pertama pembangunan peron dan kedua fisik bangunan. Bahkan besaran gedungnya melebihi Stasiun Gambir Jakarta.

“Tahap 1 pengembangan bagian dalam itu meliputi peron dan sebagainya, itu anggarannya Rp12,5 miliar. Sementara untuk pengembangan bangunan fisik stasiunnya itu dimulai tahun 2023/2024 dengan menelan anggaran sebesar Rp 285 miliar,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam pembangunan Stasiun Rangkasbitung diharapkan bisa berjalan sesuai rencana. Dan mudah-mudahan tidak ada kendala dalam setiap aktivitasnya.

“Kita menargetkan di 2024 mendatang selesai, dan bisa digunakan tahun 2025 mendatang. Semoga rencana itu berjalan sesuai rencana,” ucapnya.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) I Pemkab Lebak, Ajis Suhendi mengusulkan, keinginan Pemda Lebak agar pintu keluar itu tidak bersentuhan langsung dengan Jalan Tirtayasa. Sebab jalan tersebut bukan jalurnya angkutan umum, tapi karena keluar pintu stasiun ke jalan itu maka secara otomatis angkot mencari penumpang di lokasi setempat.

“Kita usulkan keluar masuk ke Stasiun itu satu pintu yakni di Jalan Sunan Kalijaga. Kalau sekarang itu terintegrasi ke Jalan Tirtayasa, nah ini menjadi persoalan sama satu nya kemacetan yang ditimbulkan oleh angkot yang mencari penumpang,” kata Ajis.

“Khawatirnya terjadi kepadatan hingga kemacetan juga bisa berdampak ke palang pintu kereta, itu juga akan menghambat kereta itu sendiri dan mengangcam keselamatan pengendara. Oleh karenanya diharapkan pintu keluar masuk itu langsung ke jalan sunan Kalijaga,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika Pemda Lebak juga berhara ada solusi di Jalan Ir Juanda. Jika nanti perlima menit kereta melintas itu juga dapat membuat kemacetan. Nah harus ada solusi terhadap akses tersebut.

“Kita harap solusi itu dibuatkan play over atau jalan layang,” katanya. (San/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini