SERANG– Kesenian Stand up Comedy atau seni lawak tunggal yang berasal dari Amerika Serikat sejak beberapa tahun lalu mulai merambah Indonesia. Salah satu komunitas yang mencoba menularkan seni itu ke Serang adalah Stand up Indo Serang.
Hanya bermodalkan pelantang dan berbicara seputar keresahan dirinya tentang pekerjaan, Ridwan Maulana berhasil mengundang gelak tawa para pengunjung di kafe Umakite. Ia dan teman-temannya yang tergabung di komunitas Stand up Indo Serang bergiliran melempar humor di depan para pengunjung Kafe.
Stand up Indo Serang dibentuk pada 10 September 2011 tepat 2 bulan setelah komunitas Stand up Indo buatan Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, Ernest Prakasa, Ryan Adriandhy, dan Isman dibentuk. Stand up Indo Serang tentunya juga terafiliasi dengan komunitas sepuhnya buatan Pandji dkk.
“Goalsnya membuat ketertarikan masyarakat Serang dengan Stand up Comedy. Mereka jadi tau mencari tempat hiburan di mana ya dateng ke Stand up Indo Serang,” kata ketua Stand Up Indo Serang saat ini, Ridwan Maulana.
Dalam seminggu ada 2 ritual rutin yang selalu dilakukan yaitu Comedy Buddy (Combud) di hari Rabu dan Open Mic di hari Sabtu. Untuk Combud yaitu merupakan kegiatan diskusi sesama komika untuk melakukan diskusi terkait materi yang akan ditampilkan. Sedangkan Open Mic merupakan ajang para komika menguji sejauh mana kelucuan materi yang telah dipersiapkan di hadapan penonton.
Biasanya, Open Mic dilakukan di Kafe Umakite atau berkeliling ke kafe-kafe lainnya di kota Serang. Untuk info tempat biasanya mereka kerap edarkan lewat Instagram mereka @standupindo_srg. Agar mengundang para peminat, di sana para penonton yang bukan anggota pun kerap dipersilakan menguji seberapa lucu dirinya dengan tampil ke depan.
“(Diperbolehkan) Orang-Orang umum yang tertarik akan stand up dan menyampaikan keresahannya melalui stand up,” ujar Ridwan.
Untuk saat ini Stand Up Indo Serang terdiri dari 30 anggota aktif. Mereka juga akan menggelar final kompetisi berjudul Comicment yang diikuti para anggotanya pada Sabtu (25/11/2023) mendatang di Rumah Dunia dan terbuka untuk umum.
“Agenda terdekatnya Grand Final Comicment di tanggal 25 November di rumah Dunia tiketnya bisa dibeli di Instagram kita,”imbuhnya.
Sebagai salah satu cabang seni lawak, Ridwan menuturkan berbeda dengan seni lawak lainnya, Stand Up Comedy memang mengandalkan seberapa terampilnya para Komika untuk mengolah materi dan menampilkannya melalui olahan kata di depan para penonton.
“Tujuannya itu membuat penontonnya tertawa dan merasa senang nah biasanya komedi itu yang diandalkan leluconnya, situasi lucu materi yang bisa ngehibur gitu,” terang Ridwan.
(Dra/red)
