SERANG – Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), Uday Suhada meminta DPRD Banten tidak berdiam diri terkait dianggarkannya kembali pembangunan Sport Center yang masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Rancangan APBD Perubahan 2021.
Diketahui, pembangunan venue utama olahraga terbesar di Banten yang berlokasi di Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang itu telah dimulai pada 2020 lalu. Dimana anggaran pembangunan menggunakan dana pinjaman tahap pertama dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar hampir Rp500 miliar. Pembangunan Sport Center dilaksanakan secara multi years.
“Tidak ada urgensinya buat membangun Sport Center. Makanya saya minta dewan untuk menyoroti anggaran itu, jangan diam saja,” ujar Uday, Senin (30/8/2021).
Uday menilai, seharusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) lebih mengedepankan hati nurani. Apalagi saat ini Banten menghadapi pandemi Covid-19.
“Di masa pandemi ini seharusnya pemerintah punya hati nurani. Banyak masyarakat yang kesusahan. Mending anggarannya buat bantu masyarakat, jangan buat (bangun) Sport Center,” tegasnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Banten, Budi Prajogo mengaku, penganggaran Sport Center harus dilakukan karena hal itu bagian dari amanat Peraturan Daerah (Perda).
“Itu (pembangunan Sport Center) kan multi years. Dan sudah di-perda-kan. Jadi mau tak mau harus dianggarakan,” kata Budi saat ditemui usai rapat pembahasan KUA-PPAS Rancangan APBD Perubahan 2021.
Lebih lanjut, Budi mengaku, baik Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banten dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Banten belum membahas penganggaran program pembangunan infrastruktur.
“Belum ke situ. Ini baru bahas peningkatan pajak dan retribusi daerah,” ujarnya.
(Mir/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
