LEBAK – Pernyataan Bupati Lebak, Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya, pada HUT RI ke-80 terus menuai sorotan tajam dari sejumlah kalangan. Salah satunya dari Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) PW Rangkasbitung.
Kumala menilai, pidato Bupati menunjukkan sikap yang dianggap arogan dan mengancam bawahan serta sejumlah pihak. Seharusnya, pernyataan orang nomor satu di Kabupaten Lebak penuh dengan semangat kebersamaan.
Dalam pidatonya, Bupati Lebak Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya mengatakan, jalan desa ada 1.600 kilometer rusak, jumlah desa ada 340 desa. Ia mengingatkan para kepala desa terkait Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014.
“Aing Bupati, bakal diperiksa kabeh ku aing dana desana. Jalan desa rusak, kepala desa make mobil Fortuner jeung Pajero. Macem-macem jeung aing diparariksaan kabeh. Kieu-kieu ge aing ti leutik geus jadi jawara,” kata Hasbi dalam pidatonya, Minggu (17/8/2025).
(Saya Bupati, akan memeriksa semua dana desa. Jalan desa rusak, kepala desa pakai mobil Fortuner dan Pajero. Macam-macam, semua diperiksa. Gini-gini juga saya sejak kecil sudah jadi jawara).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Kumala PW Rangkasbitung, Idham, mengapresiasi niat baik Bupati Lebak. Namun, menurutnya, hal itu tidak perlu disampaikan di muka umum. Sekalipun disampaikan di forum resmi, seharusnya menggunakan bahasa yang baik.
Kumala menilai, acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh orang tua, tetapi juga banyak pelajar di bawah umur yang belum pantas mendengar bahasa-bahasa kasar yang diucapkan seorang Bupati.
“Ucapan tersebut perlu diimplementasikan dengan kerja konkret. Bupati Lebak bisa lebih baik membuktikan kepada masyarakat Kabupaten Lebak. Jangan cuma omon-omon dan berbicara keras. Seorang pemimpin diuji dan diukur pola pikirnya, bukan nada tingginya,” ucap Idham, Rabu (20/8/2025).
Ia menambahkan, unggahan video pidato Bupati Lebak tersebut kini sudah viral di media sosial. Warga pun ramai-ramai mengkritik gaya kepemimpinan Bupati Lebak yang dianggap tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin yang bijaksana.
“Saya meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI segera turun ke Kabupaten Lebak, karena di Lebak ini banyak persoalan terkait permainan anggaran yang tidak sesuai target,” katanya.
Penulis: Sandi Sudrajat
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd