Beranda Peristiwa Soal Pungli Jenazah Korban Tsunami, Wali Care Tunggu Itikad Baik RSDP Serang

Soal Pungli Jenazah Korban Tsunami, Wali Care Tunggu Itikad Baik RSDP Serang

Ilustrasi - foto istimewa merdeka.com

SERANG – Wali Care angkat bicara terkiat tiga oknum ditetapkan tersangka karena melakukan pungutan liar (Pungli) pengambilan jenazah di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara.

Dimana diketahui Wali Care menggelontorkan uang Rp14,5 juta untuk mengeluarjan jenazah Aa Jimmy dan keluarga serta anggota manajemen Wali yang jadi korban.

Tidak tahu seharusnya gratis, Wali Care jadi korban dugaan pungli yang dilakukan oknum pihak rumah sakit.

Jenazah keluarga almarhum Aa Jimmy, istri Ade Gingsul, dan road manajer mereka, dikenakan biaya saat pengambilan jenazah. Ternyata banyak dari keluarga korban lainnya yang mengeluhkan adanya pemungutan biaya tersebut.

Kini Ditreskrimsus Polda Banten menahan 3 tersangka untuk kasus pungutan liar biaya pengambilan jenazah di RS Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang.

“Kami tidak akan meminta uang itu kembali tapi kalau uang itu akan dikembalikan oleh pihak rumah sakit kita akan terima dan kita akan sumbangkan ke masyarakat yang menjadi korban tsunami itu aja sih,” kata Andy Kristianto, Sekretaris jenderal Wali Care dilansir detik.com.

Wali Care juga membuka posko di Pandeglang. Jika memang pihak rumah sakit mengembalikan uang sebesar Rp 14,5 juta itu, Wali Care akan menggunakannya untuk membeli logistik di posko.

“Karena kita buka posko di Pandeglang nanti kita akan pakai untuk beli logistik artinya uang itu akan kita manfaatkan untuk membantu masyarakat yang terkena korban tsunami di lapangan,” jelasnya.

Wali Care mengeluarkan uang Rp 14,5 juta untuk menebus jenazah Aa Jimmy, istri, istri Ade Gingsul, dan road manajer mereka masing-masing Rp 2,3 juta. Sedangkan untuk jenazah anak kedua almarhum Aa Jimmy dikenakan Rp 4,5 juta karena menggunakan peti mati.

Untuk anak pertama Aa Jimmy yang terakhir ditemukan sama sekali tidak dikenakan biaya. Itu memang membuat tim Wali Care merasa aneh. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini