SERANG – Pihak SMAN 1 Kota Serang membantah adanya pengeroyokan terhadap SH, siswa yang juga anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
Pihak sekolah menegaskan, yang terjadi adalah pemukulan oleh satu orang yang merupakan pelatih, bukan aksi pengeroyokan sebagaimana yang diberitakan sebelumnya.
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMAN 1 Kota Serang, Neneng Fitria Tari menjelaskan, peristiwa itu bermula seusai latihan persiapan Lomba Tata Upacara Bendera (LTUB) tingkat nasional. Latihan tersebut melibatkan gabungan siswa dari Paskibra, OSIS, hingga paduan suara.
Menurut Neneng, korban sempat menggeber sepeda motornya di sekitar lokasi latihan yang berdekatan dengan rumah dinas, asrama, serta komunitas muay thai dan wushu. Aksi itu kemudian ditegur pelatih muay thai.
“Karena ulah itu, pelatih muay thai menegur dan meminta peserta LTUB melakukan push up,” kata Neneng kepada wartawan, Senin (15/9/2025).
Teguran itu menimbulkan rasa kesal di antara sejumlah siswa lain. Percakapan di grup WhatsApp semakin ramai membicarakan korban yang dianggap menjadi penyebab hukuman.
“Anak-anak bilang, ‘gara-gara kamu, kita disuruh push up’. Nah, setelah itu ada alumni yang ikut melatih LTUB mendekati korban. Saat dibawa ke samping sekolah, terjadilah pemukulan oleh satu orang, bukan pengeroyokan,” ujarnya.
Pelaku pemukulan, kata Neneng, bukan pelatih resmi Paskibra, melainkan seorang alumni SMA Negeri 2 Kota Serang yang turut membantu melatih tim LTUB.
“Jadi bukan pelatih resmi Paskibra. Dia alumni SMA 2 yang ikut melatih karena kami sedang persiapan lomba,” katanya.
Kasus ini belakangan dilaporkan ke kepolisian oleh keluarga korban. Ayah korban diketahui seorang Polisi, sementara ibunya berprofesi sebagai pengacara.
“Kalau kejadian di sekolah sudah diselesaikan secara damai. Namun karena keluarga korban melapor, kasus tetap diproses oleh Polresta Serang Kota melalui diversi,” kata Neneng.
Meski mengalami insiden tersebut, korban tetap mengikuti latihan hingga bertanding di LTUB tingkat nasional. Tim SMAN 1 Kota Serang bahkan berhasil meraih juara 2 nasional.
“Korban tetap latihan dengan baik, ikut lomba, dan bahkan bahagia saat meraih juara. Jadi saya tegaskan, tidak ada pengeroyokan di kasus ini, hanya pemukulan oleh satu orang,” katanya.
Penulis: Audindra Kusuma
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd
