Beranda Hukum Soal Meninggalnya Aurellia, Kak Seto: Pemkot Tangsel Harus Evaluasi Cara Pelatihan Capaska

Soal Meninggalnya Aurellia, Kak Seto: Pemkot Tangsel Harus Evaluasi Cara Pelatihan Capaska

Kak Seto saat mendatangi Makopolres Tangsel, Jalan Promoter, Serpong, Senin (12/8/2019)

TANGERANG – Kasus meninggalnya Calon Paskibraka (Capaska) Aurellia Qurota Ain (16) pada Kamis (1/8/2019) lalu, mendapat tanggapan kritis dari Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto.

Pria pemerhati anak tersebut menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan harus mengevaluasi cara-cara pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang dinilainya sangat memberatkan Capaska.

“Jika pelatihhannya seberat itu namanya melanggar hak anak. Penanggung jawab dari Paskibra ini kan pemerintah kota, dalam hal ini Walikota. Mohon ada introspeksi, cara-caranya diluruskan kembali kalau ada kekeliruan, mungkin juga melibatkan tokoh-tokoh perlindungan anak, psikolog atau dari ahli kesehatan dan sebagainya, sehingga tidak sampai terjadi pelanggaran hak anak,” kata Kak Seto saat mendatangi Makopolres Tangsel, Jalan Promoter, Serpong, Senin (12/8/2019).

Seperti diketahui, cara-cara pelatihan yang dilakukan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel kepada Capaska itu diantaranya, melakukan push up dengan tangan terkepal bagi perempuan, hingga memakan jeruk beserta kulitnya.

Menurut Kak Seto, pelatihan itu tidak bisa dibenarkan, pasalnya yang menjalaninya adalah anak di bawah umur 18 tahun semua.

“Ya ini yang nantinya jadi bahan introspeksi Pemkot Tangsel agar selalu memperhatikan hak anak,” ungkapnya.

“Jadi mohon tidak ada kekerasan, bahwa semua pembentukan disiplin dan sebagainya bisa dilakukan dengan cara yang ramah anak. Mungkin ada bagian dari introspeksi semua pihak agar tidak ada lagi kekerasan dalam pembentukan semangat ataupun karakter dari Paskibra,” imbuhnya.

Sementara pihak Polres Tangerang Selatan sendiri mengaku, masih terus melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Namun upaya itu dianggap terlalu lambat, lantaran hingga kini kasus meninggalnya Aurel telah memasuki hari ke-12 tanpa ada titik terang. (Ihy/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini