PANDEGLANG – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pandeglang, Aah Maulani mengaku tidak mempermasalahkan terkait kantong kemasan bantuan sembako yang bertuliskan BAZNAS diganti dengan kantong bergambar kepala daerah, Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang.
Kata Aah, Bupati Pandeglang sebagai pembina BAZNAS sehingga tidak jadi masalah jika logo dan tulisan BAZNAS harus disamarkan atau dihilangkan dan diganti dengan gambar bupati dan wakilnya.
“Ga apa-apa lah wong kita kerja sama dengan pemerintah daerahnya, kan bupati sebagai pembina BAZNAS juga jadi ga apa-apa. Kalau camat punya inisiatif kaya gitu ya ga apa-apa,” jelas Aah saat dihubungi Bantennews.co.id, Jumat (8/5/2020).
Menurut Aah, alasan dia memperbolehkan pegawai kecamatan memasukan sembako yang ada di kantong plastik pada tas kain bergambar Irna-Tanto cukup sederhana, yakni kantong plastik milik BAZNAS tidak memiliki pegangan sehingga bisa menyulitkan warga saat membawanya.
“Ada juga (pemberitahuan) itu, ya udah silakan aja. Kami kan ada label BAZNAS-nya kemudian ada inisiatif dimasukan sebab itu belum ada kantong jinjing nya, kami hanya kantong plastik aja tapi di situ sudah siap dengan kantongnya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa gambar bupati dan wakil pada kantong tersebut sebagai representasi kerja sama antara BAZNAS dan pemerintah daerah, sebab BAZNAS melihat pada kerja sama dengan Pemda bukan perorangannya.
Ia juga menjelaskan, 500 paket sembako yang dikirimkan diperuntukkan bagi kaum dhuafa dan warga yang berhak menerima akibat terdampak Covid-19.
“Inikan kerja sama BAZNAS dengan Pemda jadi bukan bupatinya tapi pemerintah daerahnya. Itu untuk dhuafa di situ yang terkena dampak Covid-19 disitu, silakan itu diatur oleh camat aja mustahik nya,” tegasnya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
