LEBAK – Pernyataaan Bupati Lebak, Moch. Hasbi Jayabaya pada HUT RI ke-80 menuai sorotan publik, salah satunya dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Diketahui, dalam pidatonya, Hasbi mengancam akan mengaudit seluruh Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Lebak.
“Jalan desa loba nu rusak, Kepala Desa mobil na Fortuner jeng Pajero, macem-macem jeng aing diparariksaan kabeh ku aing (jalan desa banyak yang rusak, Kepala Desa mobilnya Fortuner dan Pajero, macam-macam sama saya diperiksa semuanya sama saya),” tegas Hasbi.
“Jangan macam-macam Kepala Desa sama saya, 339 desa akan saya periksa dan akan saya audit, sumpah saya tidak takut sama kalian (Kepala Desa), dari kecil saya itu jawara,” sambung Hasbi dalam pidatonya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Ormas GMBI King Naga mengatakan, kata-kata yang dilontarkan oleh Bupati Lebak tidak pantas disampaikan di depan umum.
“Kalau memang Bupati Lebak mau mengaudit semua Kepala Desa ya langsung aja audit, jangan mengancam dan berbicara di depan orang banyak. Jangan hanya ngomong saja untuk mencari sensasi, mencari pencitraan, agar semua Kepala desa menghadap ke dia (Bupati ),” kata King Naga saat dihubungi, Selasa (19/8/2025).
Ia mengungkapkan, bahasa yang dilontarkan oleh Bupati Lebak pun terlalu kasar dan arogan, juga tak pantas disampaikan di muka publik.
“Kalau memang serius, jangan hanya mengancam, tapi tunjukkan langkah nyata dengan cara memeriksa langsung Kepala Desa,” ujarnya.
King Naga juga menantang Bupati Lebak untuk tidak hanya menyasar Kepala Desa, melainkan juga berani mengaudit kepemimpinan Bupati sebelumnya yang menurutnya meninggalkan persoalan infrastruktur di perkotaan.
“Kalau memang berani, sekalian audit juga kepemimpinan sebelumnya. Jalan-jalan di perkotaan saja masih banyak yang hancur. Jadi jangan cuma pencitraan. Kalau tidak bisa membuktikan, lebih baik mundur dari jabatan Bupati Lebak,” katanya.
Penulis : Sandi Sudrajat
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd