SERANG – Dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi siswa dan siswi, SMPN 23 Kota Serang adakan kegiatan workshop penulisan cerpen. Bertempat di ruang Perpustakaan kegiatan workshop tersebut dilaksanakan pada Rabu hingga Jumat (1-3/11/2023), mengusung tema “Meningkatkan Literasi Siswa dan siswi SMPN 23 Kota Serang.”
Kepala Sekolah SMPN 23 Kota Serang, Yayah Juariah mengatakan, kegiatan ini akan berlangsung seacara kontinyu selama tiga hari kedepan, “Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari dengan sasaran sebanyak lima puluhan siswa dari masing-masing tingkat,” katanya.
Masih menurut Yayah ketika ditanya tujuan diadakan kegiatan ini, ia mengatakan, semata-mata untuk menumbuhkan kecintaan siswa di bidang sastra, “Saya ingin siswa tumbuh dan memiliki kecintaan terhadap membaca yang saat ini tergerus dengan game online dan lain sebagainya. Harapan yang paling tinggi adalah memunculkan para siswa SMPN 23 lebih dikenal luas karya-karyanya. Tentu lebih lanjutnya ingin jadi buku,” tegasnya.
Tampil sebagai pemateri dalam workshop penulisan cerpen tersebut Rahmat Heldy HS yang saat ini menjabat sebagai Duta Baca Banten dan Instruktur Literasi Nasional yang juga didampingi oleh Duta Baca Kota Serang Lailatul Maulidia Rahman.
Dalam pemaparannya Rahel panggilan Rahmat Heldy HS, memotivasi para siswa tentang manfaat dari dunia menulis. “Jika adik-adik memiliki kemampuan menulis yang baik, apalagi sampai juara dan menghasilkan buku. Maka adik-adik memiliki kesempatan masa depan yang lebih baik. Karena kedepan yang akan sukses adalah mereka yang memiliki kemampuan membaca dan menulis yang baik pula,” katanya.
Rahel pun menambahkan, “kita jangan jadi siswa yang standar, siswa yang standar adalah yang berangkat pagi ke sekolah lalu pulang sore. Tapi kita tidak paham tentang pelajaran yang kita dapat dari sekolah. Siswa yang standar semacam ini sangat banyak sekali di Banten dan Indonesia. Maka bisa menulis cerpen dengan baik, menunjukan bahwa adik-adik semua bukan siswa standar, tapi para siswa dan siswi pilihan”, katanya lagi, sambil diiring tepuk tangan peserta.
Dalam pemaparan pertemuan pertama ini, Rahel lebih menitikberatkan pada teori menulis cerpen; tentang tema, judul, tokoh dan dan penokohan serta mencipatakan imajinasi. Hal ini disampaikan sesuai pengalamannya menjadi juri yang banyak para peserta belum bisa membedakan antara tema dan judul cerpen. Juga masih lemahnya peserta dalam memasukan unsur imajinasi dalam cerpen. Sehingga penulisan cerpen terkesan seperti berita. Maka pertemuan pertama ini penting untuk memberikan pemahaman pada peserta agar nantinya cerpen yang dihasilkan layak lomba dan bisa dicetak jadi buku.
Dipandu oleh Maulidia Duta Baca Kota Serang pertemuan pertama ini berlangsung hangat. Banyak peserta yang bertanya seputar penulisan cerpen. Karena pemaparan materi dirasa cukup, akhirnya, peserta diberikan tugas menulis cerpen dengan tema bebas dan diutamakan mengangkat nilai-nilai local (local wisdom). “Jangan lupa untuk pertemuan besok para siswa semuanya maju dan presentasi, agar saya mengetahui kekuarangan dan kelebihan karya cerpen yang ditulis. Sekalian kita adakan revisi,” pinta Rahel diakhir kegiatan. (Red)